Inflasi AS Melandai, Obligasi Bakal Kembali Reli Tahun Ini
PT Schroder Investment Management Indonesia menyatakan pasar obligasi akan mendapat sentimen positif tahun ini. Katalis itu bersumber dari tren penurunan inflasi di Amerika Serikat yang sebelumnya memberi tekanan bagi pasar surat utang.
Sebagaimana diketahui, pada Desember 2022, tingkat inflasi AS turun ke level 6,5%. Posisi tersebut menjadi yang terendah di tahun lalu setelah mencapai puncaknya pada Agustus 2022 di level 11,4%.
Head of Fixed Income Schroders Indonesia, Soufat Hartawan, berpendapat pasar obligasi juga akan mendapat sentimen positif seiring rencana pemerintah Indonesia yang berencana menurunkan defisit fiskal hingga di bawah 3% tahun ini.
"Oleh karena itu, menurut kami hal ini akan membawa sentimen positif lebih lanjut untuk pasar obligasi pada tahun 2023," kata Soufat, dalam acara Media Gathering: Market Outlook 2023 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (18/1).
Selain itu, dirinya menyampaikan dengan pertumbuhan pendapatan pemerintah yang kuat tahun 2022, diperkirakan supply obligasi yang dibutuhkan pada tahun 2023 akan berkurang.
Di tahun 2022, investor asing mencatatkan arus modal keluar (outflow ) yang besar dari pasar obligasi Indonesia karena tekanan inflasi dan pengetatan moneter. Seiring dengan besarnya penerbitan baru dalam dua tahun terakhir, kepemilikan investor asing pada obligasi pemerintah mengalami penurunan 14%.
