Fintech Akseleran IPO, Tawarkan Harga Rp 100 - Rp 120 per Saham
Perusahaan fintech peer to peer lending PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023 mendatang. Akseleran menawarkan 2,98 miliar saham baru atau setara 29% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Perusahaan menetapkan nilai nominal Rp 25 setiap saham dan harga penawaran dipasang Rp 100 sampai Rp 120 per saham. Dari aksi tersebut, perseroan akan mendapatkan dana segar Rp 358,61 miliar. Masa penawara akan dilakukan pada 1 Agustus hingga 7 Agustus 2023.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan menerbitkan 298,84 juta Waran Seri I yang dapat dilaksanakan menjadi saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham. Harga pelaksanaksanaan Waran Seri I yaitu Rp 120 hingga Rp 150. Dari penerbitan waran ini, perusahaan dapat menyerap Rp 44,82 miliar
Melansir prospektus, perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham untuk pengembangan dan ekspansi usaha, serta penambahan modal kerja.
Rinciannya, sekitar Rp 36,5 miliar akan digunakan oleh perseroan untuk mengakuisisi PT Pratama Interdana Finance (PIF), sebuah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang usaha perusahaan pembiayaan. Perusahaan akan mengambil alih 52,9 juta lembar saham PIF dari Melyana Tjahyadikarta dan Michelle Tjahyadikarta yang mewakili 99,9% modal disetor dan ditempatkan PIF.
Lalu, sekitar Rp 200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas segera setelah penyelesaian rencana akusisi PIF.
"Sisanya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan," tulis manajemen perusahaan dalam prospektusnya, Senin (3/7).
Selanjutnya selurruh dana yang akan diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Termasuk kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operansional, serta penambahan fasilitas pendukung usaha bagi perseroan.
Adapun, aset perusahaan yaitu Rp 118,54 miliar per 31 Januari 2023, dengan pendapatan Rp 4,55 miliar. Perusahaan masih membukuan rugi tahun berjalan per 31 Januari 2023, sejumlah Rp 4,35 miliar. Kerugian ini seiring beban perusahaan yang tercatat Rp 8,71 miliar, dengan beban keuangan Rp 188,31 juta.