Indofood Cairkan Dividen Rp 2,25 Triliun Hari Ini, Sahamnya Naik 0,7%
Perusahaan milik Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencairkan dividen tahun buku 2022 senilai Rp 2,25 triliun pada Rabu (26/7) ini. Setiap investor berhak memperoleh dividen Rp 257 setiap sahamnya.
Pembagian dividen ini sebelumnya sudah mendapatkan restu pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 23 Juni 2023 lalu.
Dividen yang dibagikan berasal dari 35,6% dari laba tahun 2022 sebesar Rp 6,3 triliun. Saat itu, RUPST juga menyetujui penggunaan Rp 5 miliar laba bersih INDF pada tahun 2022 sebagai dana cadangan. INDF akan menyisihkan sisa laba sebagai laba ditahan.
Sebagai informasi, INDF mencatatkan pendapatan sebesar Rp 110,8 triliun pada 2022, naik 11,6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 99,3 triliun. Sementara laba bersih sebesar Rp 6,3 triliun, turun 17% dari tahun sebelumnya Rp 7,7 triliun.
Seiring dengan pembagian dividen, harga saham INDF naik 0,70% ke level Rp 7.225 per saham pada 10.30 WIB dari harga penutupan pada Selasa (25/7) kemarin, Rp 7.175. Sahamnya sempat menyentuh Rp 7.250 per saham sebagai level tertinggi.
Harga sahamnya perdagangan sempat turun Rp 7.150 per saham sebagai level terendah. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 2,22 juta dengan nilai transaksi Rp 15,97 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 977 kali dengan nilai kapital market Rp 63,44 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, tingginya tingkat inflasi dan naiknya berbagai harga komoditas yang menciptakan ketidakpastian di pasar.
"Namun demikian, Indofood dapat mengakhiri tahun 2022 dengan pencapaian yang positif yang didukung oleh ketangguhan modal bisnis kami," kata Anthoni dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/3).
Anthoni mengatakan, ke depannya stategi pertumbuhan perusahaan yaitu melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat.