Target Inklusi 90% di 2024, Pemerintah Bidik Segmen Ini Melek Digital

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong agar pelaku pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga masyarakat di wilayah perdesaan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan akses terhadap layanan keuangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut kedua segmen ini diharapkan dapat mengerek pencapaian target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024.
Menurut Airlangga, upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025.
"Kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T," ucap Airlangga, dalam siaran pers, dikutip Sabtu (29/7).
Tantangan tersebut di antaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform digital.
Menko Airlangga mengapresiasi penelitian yang dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation.
Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
Studi tersebut menyoroti hubungan antara mata pencaharian melalui platform dan inklusi keuangan, serta peluang dan hambatan yang dihadapi oleh perempuan pedesaan, serta intervensi yang dapat diprioritaskan untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam ekosistem platform Indonesia.