Emiten Sawit Haji Isam JARR Mau Merger untuk Genjot Produksi Biodiesel
Emiten perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), berencana melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL), perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Direktur Utama JARR, Indra Irawan, mengatakan tujuan dilakukannya merger tersebut untuk mendukung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) serta meningkatkan pengelolaan minyak kelapa sawit (CPO) yang akhirnya diproses menjadi produk biodiesel (FAME).
Saat ini, JARR memiliki total izin Hak Guna Usaha (HGU) seluas 17.020,26 Ha, serta memiliki satu unit pabrik biodiesel dan pabrik minyak goreng yang telah beroperasi sejak 2023. Sedangkan, total luas lahan HGU JAL saat ini seluas 10,916,46 Ha.
"Merger ini tentunya akan meningkatkan skala ekonomis perusahaan dengan mengkonsolidasikan operasi dan sumber daya JARR dan JAL sehingga akan mengarah pada peningkatan benefit dan efisiensi perusahaan," kata Indra, dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Jumat (29/9).
Indra menambahkan, saat ini JARR telah memproduksi minyak goreng dengan kapasitas 250 ton per hari, dan memiiki pabrik minyak kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton per hari yang rencana akan melakukan uji coba pada Oktober 2023.
Selain itu, Jhonlin Agro Raya merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,95%) dari seluruhnya sebesar 10.151.118 kL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar periode Januari sampai dengan Desember 2022.
Jhonlin Agro Raya merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan pengusaha Haji Isam alias Andi Syamsuddin Arsyad. Emiten dengan kode saham JARR ini pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada 4 Agustus 2022 lalu dengan meraih dana hasil penawaran umum Rp 366,89 miliar dengan melepas 1,22 miliar saham baru.
Komposisi pemegang saham Jhonlin Agro adalah PT Eshan Agro Sentosa sebagai pengendali dengan kepemilikan 84,64% dari sebelumnya 99,91%. Kemudian, PT Sinar Bintang Mulia 0,08% dan sisanya pemegang saham publk sebesar 15,29%.
Sampai dengan periode Juni 2023, perusahaan membukukan penjualan Rp 1,99 triliun dengan laba bersih Rp 21,22 miliar. Sedangkan, total asetnya mencapai Rp 3,25 triliun.
Pada perdagangan Jumat ini (29/9), harga saham Jhonlin Agro Raya diperdagangkan pada kisaran Rp 161 sampai dengan Rp 167 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1,31 triliun.