Profil Jhonlin Agro, Perusahaan Sawit Milik Haji Isam yang Akan IPO
Perusahaan sawit yang dimiliki pengusaha asal Kalimantan Selatan, Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) awal Agustus mendatang.
Perseroan akan melepas sebanyak 1,22 miliar saham baru dengan harga nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang dilepas itu setara 15,29% saham dari jumlah disetor. Perusahaan yang akan dicatatkan dengan kode saham JAAR ini menargetkan perolehan dana IPO sebesar Rp 366,5 miliar.
Lalu, bagaimana kinerja keuangannya? Mengacu prospektus yang diumumkan perusahaan, sampai dengan periode kuartal pertama tahun ini, Jhonlin Agro tercatat membukukan perolehan laba tahun berjalan senilai Rp 80,27 miliar, berkebalikan dari tahun sebelumnya rugi Rp 7,81 miliar.
Di tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan Rp 1,30 triliun, naik tajam dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,39 miliar. Kenaikan pendapatan ini juga berimbas pada kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 5,71 miliar. Sehingga, di kuartal pertama, perusahaan mengantongi laba bruto Rp 129,95 miliar naik 2.654%.
Perusahaan tercatat memiliki aset senilai Rp 3,33 triliun sampai dengan 31 Maret 2022, naik dari posisi Desember 2021 senilai Rp 2,40 triliun. Jumlah aset itu terdiri dari ekuitas Rp 834,42 miliar dan liabilitas Rp 2,48 triliun.
Rencananya, perusahaan akan menggunakan 21% perolehan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk pembayara sebagian biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit.
"Penggunaan ini dikategorikan sebagai belanja modal," tulis prospektus Jhonlin Agro, dikutip Senin (11/7).
Sedangkan, sekitar 79% dana perolehan IPO akan digunakan peusahaan untuk modal kerja, yaitu untuk pembelian CPO dan bahan baku lainnnya. Penggunan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (opex).
Setelah IPO, komposisi pemegang saham Jhonlin Agro adalah PT Eshan Agro Sentosa sebagai pengendali dengan kepemilikan 84,64% dari sebelumnya 99,91%. Kemudian, PT Sinar Bintang Mulia 0,08% dan sisanya pemegang saham publk sebesar 15,29%.
Perusahaan menjadwalkan masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada 12 sampai dengan 15 Juli 2022. Kemudian, masa penawaran umum akan berlangsung pada 28 Juli sampai dengan 1 Agustus 2022.
Tanggal penjatahan dan distribusi saham secara elektronik pada 1 dan 2 Agustus. Sedangkan, pencatatan saham perusahaan di BEI pada 3 Agustus mendatang. Adapun, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Investindo Nusantara Sekuritas.
Jhonlin Agro Raya adalah perusahaan bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu. Perseroan menjalankan bisnis hilirisasi usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang terintegrasi mulai dari perkebunan kelapa sawit sampai dengan pengolahan menjadi bahan campuran biodiesel.
Selain memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 17 ribu hektare (Ha) yang menghasilkan tandan buah segar. Perseroan juga memiliki Pabrik Biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari yang berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021.
Pengapalan perdana produk utama Perseroan yaitu FAME, dilakukan pada bulan September 2021 dengan mengirimkan 4.999,311 KL ke Pertamina Wayame. Perseroan merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,95%) dari seluruhnya sebesar 10.151.118 kL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar periode Januari sampai dengan Desember 2022.
Berikut ini adalah susunan pengurus perusahaan:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Jhony Saputra
Komisaris : Bambang Aria Wisena
Komisaris Independen : Usman Aji Purnomo
Direksi
Direktur Utama : Zafrinal
Direktur : Temmy Iskandar