Laba Bersih TUGU Diramal Capai Rp 1,4 Triliun di 2023, Ini Penopangnya

Syahrizal Sidik
12 Oktober 2023, 12:11
Gedung Tugu Insurance
Foto: Dokumentasi Pertamina
Gedung Tugu Insurance

Analis memproyeksikan laba bersih emiten asuransi milik PT Pertamina, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) akan mencapai Rp 1,3 triliun sampai dengan Rp 1,4 triliun di akhir 2023. Salah satu katalisnya adalah aksi pemecahan nominal saham yang dilakukan TUGU pada tahun ini. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TUGU sejak awal tahun ini mengalami kenaikan 46,97% ke level Rp 1.275. Kinerja saham TUGU lebih baik dari indeks yang menaungi sektor keuangan yang terkoreksi 1,64% di periode yang sama maupun emiten asuransi lainnya yang mayoritas masih melemah.

Saham TUGU berada di urutan kedua untuk performa saham di bawah PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) yang tercatat meningkat 48,05% sejak awal tahun. Sejak stock split pada Mei 2023 lalu, volume perdagangan bulanan periode Mei-September rata-rata tercatat 134,87 juta saham per bulan.

Adapun nilai transaksi rata-rata perbulan tercatat Rp169,97 miliar. Volume dan nilai transaksi terbesar terjadi pada September 2023, yakni 164,79 juta saham dengan nilai Rp207,11 miliar.

Sebagai perbandingan, sebelum stock split jumlah volume bulanan TUGU cenderung sepi. Bahkan tidak jarang volume bulanan di bawah 10 juta saham perbulan dengan rekor terendah pada Desember 2021 sebesar 5,66 juta saham senilai Rp4,52 miliar

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan wajar harga TUGU mengalami kenaikan karena ada euforia investor terkait stock split. Namun dia mencermati, saat ini ada tren peralihan dari uptrend ke sideways karena investor masih menunggu kinerja keuangan TUGU tahun ini.

"Tapi tujuan stock split adalah jangka panjang agar lebih likuid, dan lebih banyak ditransaksikan oleh investor retail. Jadi secara valuasi akan lebih menarik," ujar Nafan Aji, Kamis (12/10).

Menurut dia, saham TUGU masih menarik karena memiliki valuasi yang murah. Hal ini tercermin pada rasio price to book value (PBV) di bawah 1 kali atau sekitar 0,48 kali. Prospek emiten ini
kembali pada bagaimana perusahaan mampu meningkatkan premi asuransi.

Semester I-2023 TUGU mencatatkan pendapatan premi neto tumbuh 18,4% menjadi Rp 1,52 triliun. Selanjutnya, pendapatan underwriting TUGU tumbuh 16,1% dan pendapatan investasi tumbuh 21,2%.

Sementara itu, laba bersih TUGU tumbuh 440,5% menjadi Rp 1,03 triliun. Sebagian besar laba bersih tersebut dikontribusikan dari kasus hukum yang dimenangkan oleh TUGU atas Citibank senilai Rp 1 triliun. Dengan demikian, lonjakan laba bersih itu bersifat one off atau sekali waktu.

Analis Trimegah Sekuritas Kharel berpendapat, meski sebagian besar laba dikontribusikan oleh kasus hukum yang dimenangkan perseroan. Salah satu yang disorot Kharel adalah perbaikan combined ratio perseroan dari 96% pada kuartal II-2022 menjadi 95,5% pada kuartal II-2023.

“Kami memperkirakan laba bersih TUGU mencapai Rp 1,3-1,4 triliun tahun 2023. Sementara itu, dividend yield TUGU berpotensi naik menjadi 10-11% tahun 2023 dengan asumsi payout ratio tetap 40%,” kata dia.

Pada Kamis ini, harga saham TUGU terpantau mengalami kenaikan 1,61% ke level Rp 1.265 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 4,50 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...