Saham BCA Masih Lesu Jelang Pengumuman Kinerja Kuartal III
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan mengumumkan kinerja keuangan periode kuartal tiga 2023 pada Kamis (19/10), sore ini. Namun harga saham BCA terpantau masih mengalami tren pelemahan sejak perdagangan Rabu (18/10) yang terkoreksi 1,12% ke level Rp 8.850 per saham.
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 10.05 WIB, harga saham BBCA terkoreksi 0,28% ke level Rp 8.825. Sejak awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona merah dengan Rp 8.800 per saham sebagai level paling rendah. Nilai kapitalisasi pasar BCA mencapai Rp 1.087 triliun.
Volume saham BCA yang diperdagangkan tercatat 18,28 juta dengan nilai transaksi Rp 161,35 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 7.863 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 1.087,9 triliun.
Kinerja harga saham emiten blue chip tersebut selama sebulan ini tergelincir 3,83%. Sementara kinerja saham BCA selama sepekan masih merosot 2,49%.
Sebelumnya, pada periode enam bulan pertama tahun ini, bank swasta nasional terbesar di Tanah Air tersebut berhasil meraih laba bersih Rp 24,2 triliun, naik 34% secara tahunan.
“Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan,“ ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja semester I 2023 secara virtual, Senin (24/7).
Kenaikan laba didorong pertumbuhan kredit yang terjadi di seluruh segmen baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 9% secara tahunan menjadi Rp 735,9 triliun di Juni 2023.