BSI Kelola Asset Under Custody Rp 83 Triliun hingga November

Patricia Yashinta Desy Abigail
14 Desember 2023, 14:01
BSI Kelola Asset Under Custody Rp 83 Triliun hingga November
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Sejumlah nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia (BSI).

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan total asset under custody (AUC) hampir mencapai Rp 83 triliun per November 2023. BSI juga mencatat penerbitan sukuk senilai total Rp 4,1 triliun. 

Dalam konteks bank syariah, AUC mencerminkan nilai total aset yang ditempatkan di bawah tanggung jawab bank syariah untuk tujuan kustodian sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

"Total asset under custody (AUC) per November 2023 meningkat 75 kali," kata Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib dalam keterangan resminya, Kamis (14/12). 

Adib menyatakan BSI senantiasa berkomitmen untuk terus meramaikan industri pasar modal syariah melalui penyediaan berbagai instrumen baik di pasar primer maupun sekunder. Misalnya seperti reksa dana, sukuk, dan lain sebagainya, hal ini terlihat dari volume transaksi sukuk per November 2023, sebesar Rp 10,6 triliun atau meningkat 221,2% secara tahunan. 

“BSI berkomitmen untuk terus memberikan layanan capital market terbaik yang aman, nyaman dan terpercaya,” kata Adib dalam keterangan resminya, Kamis (14/12). 

Adib juga menyebut BSI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa mitra. Hal ini untuk semakin memperkuat sinergi dengan investor dan klien dalam mendorong pertumbuhan ekosistem pasar modal syariah di Indonesia.

Di antaranya penandatangan nota kesepahaman BSI dengan PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) dan PT BRI Danareksa Sekuritas dalam rangka penguatan bisnis pasar modal syariah.

Dari sisi kinerja, BSI membukukan total aset sebesar Rp 319,8 triliun hingga September 2023, tumbuh 14,2% secara tahunan. Laba bersih tercatat Rp4,2 triliun atau tumbuh 31,1% secara tahunan. Salah satunya didorong oleh peningkatan fee based income treasury yang hingga September 2023 tumbuh signifikan sebesar 93,2% secara tahunan. Fee based income adalah keuntungan yang didapat dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank lainnya. 

Adib menjelaskan pertumbuhan laba ini merupakan salah satu yang tertinggi di antara top 10 bank di Indonesia. Tentunya hal ini ditunjang dengan penyediaan produk dan layanan syariah yang terus disesuaikan dengan kebutuhan investor dan klien BSI.

"Oleh karena itu, kami berinisiatif menggelar kegiatan apresiasi kepada para investor dan klien kami yang senantiasa setia menggunakan layanan capital market dan treasury BSI,” kata Adib.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...