Berita Terkini Paket Ekonomi Terbaru Hari ini

Pemerintah meluncurkan tiga paket kebijakan menjelang Pemilu 2024. Ketiga paket tersebut merupakan respons terhadap gejolak perekonomian global dan dampak El Nino.

Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja nomor 11 tahun 2020, resmi berlaku setelah ditandatangani presiden Joko Widodo pada 2 November 2020. Pro-kontra dan aksi demonstrasi mewarnai perjalanannya.

Pemerintah berencana membuka kembali aktivitas masyarakat dan kegiatan usaha secara bertahap.

Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebut banjir stimulus ekonomi untuk penanganan Covid-19 bakal membuat risiko utang negaranya bertambah.

Chatib Basri menyebutkan bahwa pasar akan bisa menyesuaikan dengan kondisi 'New Normal' pasca krisis covid-19.

Menurut Jokowi, paket stimulus ekonomi diberikan pemerintah agar perusahaan tidak PHK karyawan di tengah pandemi corona.

Seiring seruan dari para ekonom senior, Menteri Keuangan Sri Mulyani membocorkan stimulus ekonomi jilid III fokus pada penanganan kesehatan dan bansos.

Pengusaha mengeluhkan masuknya lima sektor usaha UMKM dan Koperasi ini dalam revisi DNI karena khawatir kebijakan ini dapat mematikan potensi UMKM.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunggu masukan dari pengusaha sebelum mengirimkan revisi aturan DNI ke Presiden.

Pemerintah belum satu suara dalam pembahasan soal daftar investasi yang akan dibuka untuk asing.

Tim Prabowo -Sandiaga menawarkan program yang diklaim lebih tepat mengatasi persoalan ekonomi Indonesia, khususnya terkait defisit transaksi berjalan.

Pemerintah merelaksasi sejumlah ketentuan DNI lantaran ingin mendorong substitusi barang impor.

Perubahan daftar negatif investasi justru dinilai berpihak kepada kepentingan nasional karena dapat meningkatkan investasi dalam negeri.

Paket Kebijakan Ekonomi jilid 16 memuat tentang 169 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, jumlah ini mencakup tambahan 70 KLBI.

Paket Kebijakan Ekonomi XVI menetapkan sektor bisnis yang mendapatkan fasilitas tax holiday bertambah dari 17 menjadi 18 lapangan usaha.