Stok Gula Menipis, Kemendag Naikkan HET Jadi Rp 14.500

Andi M. Arief
12 April 2022, 15:39
Pekerja menimbang dan mengemas gula pasir kiloan di Gudang Perum Bulog Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Jumat (2/4/2021).
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Pekerja menimbang dan mengemas gula pasir kiloan di Gudang Perum Bulog Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Jumat (2/4/2021).

Kementerian Perdagangan akan menaikkan sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) gula kristal putih menjadi Rp 14.500 per kilogram, khususnya untuk wilayah Indonesia timur.  Kebijakan itu dilakukan karena ketersediaan gula di pasar yang menipis, sementara permintaan meningkat selama Ramadan dan Idul Fitri.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, ada potensi kelangkaan gula di bagian timur Indonesia. Strategi yang diterapkan Kemendag untuk menangkal potensi tersebut adalah mengizinkan distributor untuk menaikkan harga jual di bagian timur Indonesia senilai Rp 14.500 per kilogram (Kg). Sebelumnya, HET gula pasir ditetapkan senilai Rp 13.500 per Kg.

"Bahkan untuk wilayah timur, karena ada terjadi potensi kelangkaan, kita relaksasi (HET) jadi Rp 14.500. Tapi dalam proses untuk itu," ujar Oke di Pasar Cibinong, Selasa (12/4).

Dia mengatakan, stok gula impor saat ini masih ada. Namun, Kemendag menahan distribusi gula impor tersebut karena sebentar lagi masa panen tebu. 

Industri penggilingan gula akan serentak berproduksi pada awal Mei. Dengan demikian, Oke khawatir harga gula di tingkat petani jadi tertekan apabila gula impor didistribusikan saat ini. "Pasokan saat ini sudah ada, tapi kami harus hati-hati karena mulai musim giling," kata Oke.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan baru akan memulai proses penggilingan gula pada 10 Mei 2022. Saat ini, perseroan sedang mendapatkan penugasan untuk membantu distribusi gula dan minyak goreng ke wilayah timur Indonesia. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...