IKN Nusantara Akan Gunakan Transportasi Umum Tanpa Pengemudi
Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menggunakan kendaraan listrik tanpa pengemudi atau autonomous electric vehicle (EV) sebagai transportasi umum di wilayah tersebut. Kebijakan itu paling cepat dilakukan pada 2024 saat pemindahan sebagian aparat sipil negara (ASN) dan aparat berwajib ke IKN Nusantara.
Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengatakan masih mempelajari berbagai teknologi kendaraan listrik tanpa pengemudi di beberapa tempat. Salah satu yang menjadi bahan pembelajaran Bambang adalah kendaraan listrik tanpa pengemudi buatan industri Perancis, Navya SA.
"Kami belajar tidak hanya dari sini. Kami belajar dari banyak tempat, maka teknologi yang paling aman, yang paling terjangkau, itu yang akan kami ajak (kerja sama)," kata Bambang kepada Katadata.co.id di QBIG BSD City, Jumat (20/5).
Bambang menyatakan kendaraan listrik yang diterapkan di IKN Nusantara merupakan bagian dari sistem transportasi cerdas (ITS). Visi kendaraan listrik tanpa pengemudi yang diterapkan di IKN akan menggunakan rute dinamis berdasarkan permintaan pengguna jasa. Hal ini berbeda dengan rute tetap seperti yang digunakan di DKI Jakarta.
Dia menjelaskan, masyarakat di IKN Nusantara dapat memasukkan rute sesuai keinginan. Setelah itu, kendaraan listrik tanpa pengemudi akan menggunakan teknologi optimasi rute agar untuk menghubungkan beberapa tujuan yang berbeda.
Transportasi umum dengan sistem tersebut bisa berupa bus berukuran sedang, besar, maupun bersambung. Menurut dia, saat ini telah ada beberapa pihak yang menyatakan minat untuk bekerja sama dalam proyek pengadaan bus tersebut.
"Vendor-vendor atau manufaktur yang bergerak di bidang electric vehicle dan autonomous car menjajaki kemungkinan berpartisipasi di IKN," kata Bambang.
Di sisi lain, Bambang menyatakan sistem transportasi di IKN Nusantara akan dikembangkan hingga tahap regional. Dengan kata lain, IKN Nusantara akan terhubung dengan Balikpapan dan Samarinda.
Saat ini, Bambang dan timnya sedang menggodok transportasi air yang akan menghubungkan IKN Nusantara dan Balikpapan. Selain itu, akan ada transportasi dengan menggunakan rel yang akan menghubungkan IKN Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda.
"Jadi, tidak hanya satu kota saja (sistem transportasi di IKN Nusantara), tapi secara regional kami tentukan sistemnya," kata Bambang.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menaksir biaya pembangunan sistem transportasi di IKN Nusantara mencapai Rp 582,6 miliar untuk tahun 2022. Sistem transportasi tersebut akan dibangun dengan pendekatan smart, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan mengoptimalkan prasarana yang ada dan akan membangun sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) maupun daerah sekitarnya. Di antaranya terminal tipe A, Bus Rapid Transit (BRT), Bandara khusus VVIP, Kereta Api Perkotaan dan antarkota (Trans Kalimantan), dan intelligent transport system (ITS).
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) telah melakukan penelitian dan kajian sejak tahun 2020 untuk pengembangan sistem transportasi IKN. Kemenhub juga telah menghasilkan dokumen perencanaan transportasi di IKN, baik itu Masterplan, Feasibility Study dan Detail Engineering Design (DED).
Pemerintah telah menetapkan titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur. Titik nol kilometer (km) tersebut akan menjadi pusat IKN setelah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur rampung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Sepaku memiliki wilayah seluas 1.172 km persegi.