Harga Beras Cetak Rekor Tertinggi Sejak Dua Tahun
Harga beras mencetak rekor tertinggi sejak Juli 2020. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPSN), rata-rata harga beras mencapai Rp 11.900 per kg per Kamis (1/9).
Secara rinci, rata-rata harga beras kualitas super I mencapai Rp 13.200 per kg, harga beras kualitas super II Rp 12.850 per kg, beras kualitas medium I mencapai Rp 11.950 per kg, dan beras kualitas medium II Rp 11.750 per kg. Sementara harga beras kualitas bawah I mencapai Rp 10.850 per kg dan beras kualitas bawah II mencapai Rp 10.550 per kg.
Harga beras tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juli 2020 yang mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Sementara pada 2021, harga beras rata-rata berada di kisaran Rp 11.675 per hingga Rp 11.800 per kilogram. Harga beras kemudian mulai merangkak naik pada Agustus 2022.
Kenaikan harga beras tersebut sebenarnya telah diredam oleh pemerintah melalui operasi pasar. Perusahaan Umum Badan Umum Logistik atau Perum Bulog menyalurkan 205 ribu ton beras untuk meredam kenaikan harga sepanjang Agustus 2022.
“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka kami akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” kata Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, Arief dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (1/9).
Arief menjamin kecukupan volume beras di dalam negeri hingga akhir tahun. Menurutnya, Bulog telah memiliki cadangan beras pemerintah sebesar 1 juta ton yang tersebar merata di dalam negeri.
Harga Telur
Selain beras, data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPSN) mencatat bahwa rata-rata nasional harga telur ayam dan beras secara mingguan merupakan yang tertinggi sejak 2018. Rata-rata nasional harga telur ayam mencetak rata-rata nasional tertinggi sejak 2018 pada 30 Agustus 2022, yakni Rp 31.550 per kg. Sementara itu, harga beras tertinggi terjadi pada 31 Agustus 2022 atau senilai Rp 11.950 per kg.
Di sisi lain, Badan Pangan Nasional atau Bapanas mendata harga telur ayam telah memuncak pada Juni 2022 atau senilai Rp 28.220 per Kg. Pada Agustus 2022, harga telur ayam tercatat susut 1,36% atau turun Rp 385 dari posisi Juni 2022 menjadi Rp 27.835 per Kg.
Adapun, harga beras premium mengalami tren penyusutan harga sejak April 2022 seharga Rp 12.445 per Kg menjadi Rp 12.346 per Agustus 2022. Namun demikian, harga beras medium tercatat mengalami pertumbuhan Rp 30 secara bulanan menjadi Rp 10.806 per Kg.
Badan Pusat Statistik atau BPS menyatakan kenaikan harga beras dan telur ayam harus diperhatikan lantaran memiliki kontribusi besar terhadap inflasi. Harga beras memiliki kontribusi sebesar 0,016% terhadap inflasi, sementara itu harga ayam ras berkontribusi hingga 0,022%.
"Kelompok bahan makanan ada deflasi, tetapi ada dua komoditas yakni beras dan telur ayam ras yang mengalami inflasi pada Agustus. Kedua komoditas ini penting untuk diperhatikan karena bobot besar terhadap inflasi," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (1/9).
BPS mencatat IHK kelompok makanan, minuman, dan tembakau secara keseluruhan pada Agustus mengalami deflasi secara bulanan sebesar 1,8%. Andilnya terhadap inflasi mencapai 0,48%. Penyebab utama deflasi berasal dari penurunan harga komoditas bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit.
Deflasi juga dicatatkan oleh kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,08% dan andil 0,01%. Deflasi pada kelompok harga ini terutama disumbangkan oleh tarif angkutan udara dengan andil 0,03%.
"Ini karena menurunnya harga Avtur dan ada kebijakan pemerintah yang menggratiskan tarif PNBP untuk jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara di bandara," katanya.