Harta Karun Ditemukan pada Proyek MRT, Bakal Jadi Milik Siapa?

Nadya Zahira
27 September 2022, 17:19
Sejumlah pekerja berusaha membersihkan terakota berupa saluran air yang berada di proyek pembangunan jalur MRT Jakarta fase 2 CP-203 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2022).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sejumlah pekerja berusaha membersihkan terakota berupa saluran air yang berada di proyek pembangunan jalur MRT Jakarta fase 2 CP-203 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2022).

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menemukan sejumlah cagar budaya saat pembangunan MRT fase 2 yang menghubungkan antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota. Temuan itu membuat jalur rel MRT harus dibelokkan sehingga tidak merusak cagar budaya.

Lantas siapa yang akan menjadi pemilik dari penemuan harta karun tersebut?

Advertisement

Arkeolog Junus Satrio Atmodjo mengatakan terdapat sejumlah cagar budaya yang ditemukan saat pembangunan MRT. Cagar budaya tersebut diantaranya saluran air kuno Batavia, trem, struktur jembatan glodok, dan sejumlah artefak.

Menurut Junus, seluruh penemuan harta karun tersebut akan menjadi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu sesuai dengan Undang-undang no.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

“Karena Seluruh sistemnya adalah milik DKI Jakarta, apapun yang kami temukan ya akan dimiliki oleh DKI. Jadi setiap menemukan cagar budaya apapun, kami langsung laporan ke DKI Jakarta,” ujar Satrio kepada Katadata.co.id, pada Selasa (27/09).

Akan dipajang di Museum Stasiun MRT Kota

Satrio mengatakan, pihaknya selalu memastikan agar pengerjaan proyek MRT tidak merusak cagar budaya. Sejumlah penemuan tersebut nantinya akan dilestarikan dalam museum yang rencananya akan didirikan di dalam Stasiun MRT Kota.

Dia mengatakan, fungsi museum di dalam stasiun MRT Kota ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kehidupan warga Batavia saat pemerintahan Belanda. “Jadi nanti di dalam Museum kita buatkan narasinya, kita kasih fotonya kita lengkapi video ceritanya, supaya ketika masuk ke stasiun itu bukan hanya untuk naik kereta tetapi juga belajar tentang sejarah kota Jakarta.,” ujar Satrio.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement