Badan Pangan: Bahaya, Stok Beras Bulog Diprediksi Hanya 342 Ribu Ton

Tia Dwitiani Komalasari
23 November 2022, 16:17
Pekerja menunggu pembeli beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022). Data Badan Pusat Statisik menyebutkan harga beras sepanjang bulan Oktober 2022 masih melanjutkan tren kenaikan, di mana harga beras di penggilinga
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Pekerja menunggu pembeli beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jatinegara, Jakarta, Senin (7/11/2022). Data Badan Pusat Statisik menyebutkan harga beras sepanjang bulan Oktober 2022 masih melanjutkan tren kenaikan, di mana harga beras di penggilingan naik 1,86 persen secara bulanan dan 10,73 persen secara tahunan, di tingkat grosir naik 1,62 persen secara bulanan dan 5,59 persen secara tahunan dan di tingkat eceran naik 3,52 persen secara tahunan dan 1,13 persen secara bulanan.

Cadangan Beras Pemerintah diproyeksi semakin menipis karena Perusahaan Umum Badan Umum Logistik kesulitan menyerap komoditas tersebut dari petani. Jika cadangan beras Bulog tidak bertambah, Arief mengatakan, CBP diprediksi akan terus turun dan hanya mencapai 342.801 ton hingga akhir 2022.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa kondisi ini sangat berbahaya bagi stabilitas pangan nasional. Cadangan beras pemerintah idealnya mencapai 1,2 juta ton.

Advertisement

"Ini akan sangat bahaya karena Bulog tidak bisa intervensi pada saat harga tinggi, dan juga kalau ada KLB seperti gempa di Cianjur, Bulog harus tetap punya stok," ujar Arief saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV di Jakarta, Rabu (23/11).

Dia mengatakan, Bulog saat ini kesulitan untuk menyerap gabah dari petani. Pasalnya harga gabah di pasaran lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan Bulog.

"Hari ini untuk cari gabah di lapangan dengan harga Rp 4.200 per kg sulit. Kemudian di lapangan harga gabah di atas Rp 5.000 atau di atas Rp 5.500 per kg. Tentunya ini rebutan gabah di market," kata Arief.

Berdasarkan data Bulog, progress pengadaan gabah atau beras pada 18 Oktober 2022 hingga 22 November 2022 hanya mencapai 129.321 ton. Jumlah ini lebih rendah dari target yang mencapai 500 ribu ton.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement