Ratu Plaza dan Plaza Semanggi Sepi Pengunjung Meski Lokasi Strategis
Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta sepi pengunjung meskipun lokasinya strategis atau di pusat kota. Bahkan, pengusaha yang berjualan atau membuka kios di beberapa mal Jakarta sudah bengkrut lantaran tidak ada pembeli.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI, Alphonzus Widjaja, pusat perbelanjaan harus dapat merespon perubahan yang erat dengan gaya hidup. Perubahan tersebut seringkali terjadi dalam waktu singkat.
Dia mengatakan, fungsi mal saat ini bukan sekedar tempat berbelanja. Pusat Perbelanjaan yang terus menerus hanya mengedepankan fungsi belanja maka akan langsung berhadapan dengan e-commerce.
"Terutama yang ada di kota-kota besar harus bisa menambahkan fungsi lain," ujar Alphonzus kepada Katadata.co.id, pada Selasa (13/12)
Alphonzus mencontohkan fungsi mal yang bertambah setelah adanya pandemi Covid-19. Mal saat ini menjadi hub koneksi sosial atau social connection hub dikarenakan sudah hampir tiga tahun masyarakat tidak bisa dengan bebas untuk berinteraksi dengan sesamanya secara langsung.
Sepi pengunjung
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, setidaknya terdapat tiga pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung, yaitu:
1. Mal Blok M Square
Mal yang berdiri sejak 1978 tersebut kini terlihat sepi pengunjung. Sejumlah toko sudah menutup kiosnya. Padahal pusat perbelanjaan ini pernah menjadi tempat unggulan bagi anak muda di era 1990-an hingga 2000-an.
2. Ratu Plaza
Mal ini sudah didirikan sejak 1974. Saat ini hanya ada 5 toko elektronik dan 3 rumah makan yang masih bertahan untuk berjualan di mal tersebut.
3. Plaza Semanggi
Mal Plaza Semanggi juga turut mengalami sepi pengunjung. Padahal, mal ini terletak di wilayah yang strategis sehingga memudahkan para pengunjungnya.
Saat didirikan 2004, mal ini sangat ramai pengunjung karena lokasinya terjangkau. Pusat perbelanjaan ini juga memiliki berbagao tempat kuliner hingga kios-kios yang menjual pakaian, elektronik dan lain-lain
Namun, saat ini pengunjungnya sedikit. Bahkan sejumlah kios juga sudah banyak yang tutup.
Kasus Covid-19 varian Omicron mengganas di DKI Jakarta. Namun masih banyak warga ibu kota yang berkunjung ke sejumlah mal seperti yang tercatat di aplikasi PeduliLindungi.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, terdapat 10 mal yang paling banyak dikunjungi di DKI Jakarta selama 23 Januari hingga 6 Februari 2022 lalu. Rinciannya, terdapat tiga mal di Jakarta Selatan, tiga mal di Jakarta Barat, dua mal di Jakarta Pusat, dan dua mal di Jakarta Utara.