Gandeng 40 Bank, BP Tapera Salurkan Pembiayaan Perumahan Rp 26 T

Nadya Zahira
28 Desember 2022, 19:14
Warga melintas di salah satu kompleks perumahan bersubsidi di Pandeglang, Banten, Senin (11/7/2022). Pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menargetkan sebanyak 200 ribu unit rumah bersubsidi akan dibangun di tahun 202
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.
Warga melintas di salah satu kompleks perumahan bersubsidi di Pandeglang, Banten, Senin (11/7/2022). Pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menargetkan sebanyak 200 ribu unit rumah bersubsidi akan dibangun di tahun 2022 bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat memiliki hunian yang layak huni dengan harga yang terjangkau.

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera bekerja sama dengan 40 Bank untuk Penyaluran Likuiditas dana Fasilitas Pembiayaan Perumahan atau FLPP. Penyaluran tersebut dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR.

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, mengatakan bahwa BP Tapera akan menyalurkan dana FLPP sebanyak 220.000 unit senilai Rp25,18 triliun pada 2023. Selain itu, pihaknya juga menyalurkan Pembiayaan Tapera sebanyak 10.000 unit senilai Rp1,05 triliun. 

Adi mengatakan, BP Tapera mampu menjalankan amanah untuk menyalurkan dana FLPP dengan pencapaian optimal sebesar 100% sebanyak 226 ribu unit atau senilai Rp 25,15 triliun pada 2022. 

“Berkat dukungan dari Bank penyalur dan pengembang perumahan subsidi, kami mampu menutup kinerja tahun 2022 dengan hasil optimal,” ujar Adi dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera 2022, di Gedung Kementerian PUPR, Rabu (28/12).

Sementara untuk Pembiayaan Tapera, Adi mengatakan, telah tercatat akad pembayaran program tersebut  sebanyak 5.380 unit atau senilai Rp 804,82 miliar hingga 23 Desember 2022.

Sekretaris Jenderal Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengatakan, pencapaian senilai Rp 25,15 triliun tersebut bukanlah jumlah uang yang sedikit. Namun, jika dibandingkan dengan kebutuhan layanan yang mesti dijalankan oleh Kementerian PUPR tentu jumlah itu belum menemukan titik keseimbangannya

“Oleh karena itu kita pasti bersemangat, karena ternyata jumlah kumulatif yang sudah disediakan dan sekarang masih ada, dan menjadi  bagian dari perumahan ini sudah mencapai Rp 100 triliun lebih,” ujar Zainal dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera 2022, di Gedung Kementerian PUPR, Rabu (28/12).

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...