Biang Kerok Sejumlah Mal Sepi Meskipun PPKM Telah Dicabut

Tia Dwitiani Komalasari
13 Januari 2023, 14:07
Suasana kios-kios pertokoan yang tutup dan sepi pengunjung di Mal Blok M Square, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Mal yang terletak di bawah Terminal Blok M itu sempat menjadi tujuan pusat berbelanja warga Jakarta di era tahun 1990-an, namun kini menjadi sepi p
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Suasana kios-kios pertokoan yang tutup dan sepi pengunjung di Mal Blok M Square, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Mal yang terletak di bawah Terminal Blok M itu sempat menjadi tujuan pusat berbelanja warga Jakarta di era tahun 1990-an, namun kini menjadi sepi pengunjung karena banyak warga yang lebih memilih berkunjung ke pusat perbelanjaan yang lebih modern serta beralihnya perilaku masyarakat dalam berbelanja yang kini menggunakan sistem online (daring).

Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal terpantau sepi pengunjung meskipun pemerintah sudah mencabut kebijakan Pmberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Sebagian toko dalam mal tersbeut bahkan tutup permanen.

Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya terdapat tiga mal di yang terancam gulung tikar yaitu Plaza Semanggi, Blok M Square, dan Ratu Plaza. Padahal tiga mal tersebut sempat menjadi pusat belanja yang populer sebelumnya.

Advertisement

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja,mengatakan bahwa rata-rata okupansi mal sebenarnya sudah mencapai leboh dari 90% sejak PPKM dicabut. Dia menargetkan tingkat kunjungan mencapai lebh dari 100% dibandingkan sebelum pandemi.

"Pusat perbelanjaan menyambut baik keputusan pemerintah perihal penghentian PPKM dikarenakan kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong serta mempercepat pemulihan kondisi usaha," ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (11/1).

Penyebab Sebagian Mal Sepi

Namun demikian, terdapat sejumlah mal yang gagal bangkit lagi setelah PPKM. Ini deretan biang kerok penyebab sejumlah mal tetap sepi meskipun PPKM dicabut.

1. Hanya Mengedepankan Fungsi Belanja

Alphonzus megatakan, fungsi utama pusat perbelanjaan sudah lama tidak lagi hanya sekedar sebagai tempat berbelanja. Hal itu
terutama bagi Pusat Perbelanjaan yang berlokasi di kota - kota besar.

Saat ini, dia megatakan, pusat perbelanjaan harus dapat menambahkan fungsi lain dari sekedar sebagai tempat berbelanja.

"Pusat Perbelanjaan yang terus menerus hanya mengedepankan fungsi belanja maka akan langsung berhadapan dengan e - commerce," ujarnya.

Alphonzus mengatakan, pusat perbelanjaan harus dapat memiliki dan menyediakan tempat ataupun fasilitas untuk pelanggan melakukan interaksi sosial dengan sesamanya, sehingga fungsi Pusat Perbelanjaan bukan lagi hanya sekedar sebagai tempat belanja.

"Pusat Perbelanjaan harus dapat menyediakan ataupun memberikan journey atau experience kepada para pelanggannya. Customer experience ataupun customer journey dapat diciptakan dari konsep gedung dan juga tenant mix," ujarnya.

2. Gagal Merespons Perubahan Setelah Pandemi

Fungsi lain dari pusat perbelanjaan akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Hal itu karena pusat perbelanjaan sangat erat dengan gaya hidup yang cepat sekali berubah setiap waktu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement