Cegah Jakarta Tenggelam, Warga Akan Setop Gunakan Air Tanah pada 2030
Warga Jakarta ditargetkan untuk setop gunakan air tanah pada 2030. Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengebut pembangunan akses perpipaan air minum di DKI Jakarta.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan warga DKI harus berhenti menggunakan air tanah. Penggunaan tersebut menyebabkan air tanah DKI Jakarta semakin turun.
“Kalau semua proyek SPAM ini sudah bisa kita selesaikan sesuai timeline dan bisa supply rakyat DKI Jakarta, maka pada tahun 2030, pemerintah bisa menyampaikan kepada rakyat untuk setop pakai air tanah,” ujar Basuki melalui keterangan resmi, Selasa (21/2).
Basuki mengatakan, pembangunan akses perpipaan air minum ini dilakukan sebab DKI Jakarta memiliki tantangan penurunan muka air tanah sebagai dampak dari ekstraksi air tanah. Untuk menyelesaikan tantangan tersebut, diperlukan peningkatan pelayanan perpipaan air minum yang saat ini cakupan pelayanannya masih 65%.
Tak hanya itu, juga dibutuhkan pasokan air sebesar 31.875 liter per detik pada Tahun 2030 untuk mencapai cakupan pelayanan air minum perpipaan 100%.
Pembiayaan
Basuki menuturkan, pembangunan sisi hulu meliputi SPAM Regional Jatiluhur I sebesar 4.000 liter per detik, SPAM Regional Karian-Serpong sebesar 3.200 liter per detik, dan SPAM Ir. H. Djuanda dengan indikasi sebesar 2.054 liter per detik.