Tren Harga CPO Terus Turun, Bagaimana Prospeknya ke Depan?

Nadya Zahira
8 Juni 2023, 15:11
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi Januari 2023 sebesar 3,09 juta ton.

Tren harga CPO atau minyak sawit mentah terus turun dalam sebulan terakhir. Penurunan tersebut disebabkan oleh permintaan terus turun.

 Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki, Eddy Martono, mengatakan penurunan permintaan juga disebabkan oleh melimpahnya pasokan minyak nabati selain sawit. Hal itu menyebabkan harga CPO berada di bawah  US$ 1.000 per Metrik Ton selama sebulan terakhir.

"Kalau permintaanya kurang lalu suplainya banyak sudah pasti harga akan turun," ujar Eddy, saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (8/6).

Proyeksi Harga CPO

Namun demikian, Eddy mengatakan penurunan harga CPO tidak akan berlangsung lama. Dia memproyeksi harga komoditi tersebut akan naik pada tahun ini mencapai US$ 1.000 per Metrik Ton. 

"Sekarang harganya di Rotterdam itu sekitar US$ 850 per Metrik Ton kalau dirupiahkan sekitar Rp 10-Rp 11 ribu per kilogram," kata Eddy.

Menurut dia, harga CPO akan naik didorong oleh permintaan yang meningkat. Di sisi lain, produksi CPO akan terdampak oleh cuaca el nino yang diprediksi terjadi mulai Juni 2023.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...