Pengusaha Hentikan Pertambangan Bauksit Sejak Ada Larangan Ekspor

Muhamad Fajar Riyandanu
17 Juni 2023, 06:40
Foto ilustrasi ekstraksi bauksit dengan metode terbuka di tambang perusahaan penambangan dan pengolahan.
123RF
Foto ilustrasi ekstraksi bauksit dengan metode terbuka di tambang perusahaan penambangan dan pengolahan.

Usaha pertambangan bauksit berhenti beroperasi usai Presiden Joko Widodo melarang ekspor komoditas tersebut pada 10 Juni 2023. Sejumlah perusahaan saat ini hanya menyimpan hasil tambang bauksit mereka di gudang-gudang penyimpanan.

Pelaksana Harian Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia atau APB3I, Ronald Sulistyanto, mengatakan pertambangan bauksit dihentikan karena empat smelter yang ada di Indonesia hanya mampu menyerap 13,9 juta ton bauksit per tahun.

Sementara kapasitas produksi pertambangan Bauksit sudah mencapai 30 juta ton per tahun. Dengan demikian, 16 juta ton produksi Bauksit tidak terserap oleh smelter.

"Sekitar 16 juta ton nganggur barangnya. Tidak bisa dijual, ditumpuk saja," kata Ronald saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (16/6).

Ronald mengatakan, para pelaku usaha bauksit saat ini tengah memasuki masa kebuntuan. Larangan ekspor bauksit dianggap menutup seluruh manuver pelaku usaha pertambangan untuk memperoleh profit dari barang tambang tersebut.

"Kalau produksi mau dijual kemana? Pasar yang sudah ada pun sudah punya rekanan," ujar Ronald.

Dia juga menilai penyetopan ekspor bauksit bertentangan dengan semangat hilirisasi mineral yang kerap dipromosikan oleh Presiden Joko Widodo. Di sisi lain, upaya pemerintah untuk mendatangkan investor baru masih minim.

"Upaya mendatangkan investor lewat pelarangan ekspor ini tidak ada. Investor pada lari," kata Ronald.

Pemerintah Klaim 4 Smelter Mampu Serap Produksi

Pemerintah menyampaikan kapasitas input empat smelter eksisting diklaim mampu menyerap seluruh produksi bauksit domestik secara menyeluruh. Kementerian ESDM pun meminta agar para produsen bauksit menyetorkan hasil tambang mereka kepada empat perusahaan yang telah memiliki smelter pribadi.

Empat perusahaan itu yakni PT Indonesia Chemical Alumina, PT Bintan Alumina Indonesia, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Line-1 dan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Line-2.

Smelter yang dimiliki PT Well Harvest Winning Alumina Refinery dan PT Bintan Alumina Indonesia merupakan pabrik pengolahan bijih bauksit dengan keluaran smelter grade alumina (SGA). Smelter yang punya kapasitas input bijih bauksit mencapai 12,5 juta ton itu dapat memproduksi olahan 4 juta ton bauksit setiap tahun.

Sementara itu, smelter milik PT Indonesia Chemical Alumina punya kapasitas input bijih bauksit mencapai 750 ribu ton. Smelter tersebut dapat menghasilkan olahan bauksit sebesar 300.000 ton.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...