IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat, Analis Rekomendasi Saham Komoditas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan menguat dan bergerak di level 6.988-7.167 pada perdagangan Rabu (6/4). Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,45% di level 7.148,299 pada akhir perdagangan Senin (5/4).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan bergerak dalam zona positif. Adapun, kenaikan IHSG juga ditopang oleh peningkatan capital inflow yang terjadi secara masif ke dalam pasar modal dalam rentang pendek, yang juga menunjukkan antusiasme para investor terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
"Namun adanya risiko koreksi wajar masih perlu diwaspadai, mengingat kenaikan yang dialami IHSG sudah cukup terbatas," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (6/4).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Internasional Tbk (AASI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Summarecon Agung tbk (SMRA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan IHSG masih akan menguat menuju target berikutnya di resisten 7.188 karena berhasil ditutup di atas 7.128, dan masih menjaga momentum bullish.
Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.188, 7.214 dan 7.284, sedangkan titik support ada di posisi 7.040, 7.008 and 6.978.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau trading buy pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) di rentang harga 7.400-7.550. ICBP menghadapi resisten di 7.725, yang apabila ditembus akan membuka jalan menuju 8.050 sebagai resisten berikutnya.
Ia juga merekomendasikan hold atau trading buy di rentang harga 7.650-7.800 pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). BMRI diperkirakan membentuk wave b dari (y) dari [v] sebagai pola triangle, dan akan membuka jalan untuk menguat ke 8.550 jika mampu menembus resisten di 8.100.
Selain itu, ia menyarankan untuk buy on weakness di rentang harga 5.450-5.600 pada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). CPIN diperkirakan naik dan melanjutkan struktur wave (B) karena masih bergerak di atas Fibonacci Retracement 61,8% dari wave [a], setelah sebelumnya berhasil rebound dari level tersebut.
Aksi hold atau buy on weakness pada PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di rentang harga 6.500-6.650. SMGR diperkirakan berada di awal dari wave (c) dari [b], dan akan menguji kembali resisten di sekitar 7.400 jika mampu ditutup di atas 6.975 pada chart harian.
Kemudian, Ivan menyarankan untuk trading buy di rentang harga 3.450-3.490 pada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Ia menyebut, PTBA berpeluang membentuk wave v dari (c) seperti diproyeksikan pada skenario bullish jika berhasil ditutup di atas 3.540 pada chart mingguan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ke level 7.148,29 pada perdagangan Selasa (5/4). Indeks ini menguat 0,45% dari hari sebelumnya. Mengutip RTI Infokom, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1,32 juta kali transaksi pada hari ini.