Bos Garuda Ungkap Biaya Mahal Sewa Pesawat & 18 Bombardier di Gudang

Image title
29 April 2020, 17:14
Garuda Indonesia, harga sewa pesawat mahal, bombardier tak terpakai
Donang Wahyu|KATADATA
Garuda Indonesia menghadapi persoalan seperti harga sewa pesawat yang terlalu mahal dan pesawat yang tak terpakai.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang menegosiasikan ulang tarif sewa pesawat dengan pihak pembiayaan (lessor). Ini bagian dari strategi menghadapi tekanan akibat anjloknya pendapatan dan penumpang pesawat selama pandemi corona. Perusahaan juga mengembalikan 18 jenis pesawat CRJ1000 Bombardier yang sudah tak terpakai.

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan selama ini harga sewa pesawat yang dibayar Garuda lebih mahal dibandingkan maskapai lain.  Garuda harus membayar sewa Boeing tipe 777 setiap bulan sebesar US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 25 miliar (asumsi kurs Rp 15.000).

Advertisement

Padahal, biaya sewa maskapai lain untuk jenis yang sama hanya membayar US$ 800 ribu atau sekitar Rp 12,4 miliar per bulan. Garuda memiliki 10 unit jenis pesawat Boeing tipe 777 dari pabrikan Amerika.

“Kami menenggarai sewa pesawat kami terlalu tinggi, hari ini kesempatan sangat bagus untuk negosiasi,” kata Irfan dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan Komisi VI DPR, Rabu (29/4).

(Baca: Garuda Maintenance Rugi Rp 50 M Akibat Pembengkakan Beban Usaha)

Selain itu, Irfan mengatakan, Garuda juga akan mengembalikan 18 unit pesawat CRJ1000 Bombardier yang sudah tak digunakan atau grounded. Pesawat Bombardier tersebut bila digunakan akan membebankan perseroan dengan ongkos pemiliharan yang mencapai US$ 50 juta per tahun atau sekitar Rp 775 miliar.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement