Riset di Inggris Tunjukkan Stres Anak Berkurang saat Belajar di Rumah

Yuliawati
Oleh Yuliawati
25 Agustus 2020, 10:52
Inggris, pendidikan, virus corona, tekanan anak di sekolah
ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay/aww/cf
Pengendara sepeda berkendara melewati Westminster, setelah pemerintah mengumumkan rencana baru tentang proyek jalan kaki dan bersepeda, menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di London, Britain, Selasa (28/7/2020).

Riset yang dilakukan Universitas Bristol di Inggris menunjukkan tingkat kecemasan atau stres remaja menurun saat mereka belajar dari rumah selama karantina pandemi virus corona. Penelitian dilakukan terhadap 1.000 siswa dengan rentang usia 13-14 tahun yang bersekolah di tingkat menengah pertama di Inggris Barat Daya.

Penelitian dilakukan dua kali yakni sebelum pandemi atau Oktober 2019 dan saat masa karantina atau lockdown pada Mei 2020. Pada Oktober 2019 saat remaja masih bersekolah,  tingkat kecemasan remaja perempuan mencapai 54% sedangkan laki-laki sebesar 26%. Kemudian pada Mei 2020 ketika para remaja belajar di rumah, kecemasan mereka menurun sebesar 8% yang dialami oleh remaja laki-laki dan perempuan.

Salah satu tim peneliti, Emily Widnall, menyatakan pandemi yang menghancurkan dunia dan membuat hidup semua orang dalam kekacauan, memunculkan dugaan terjadinya peningkatan kecemasan. Namun, riset menunjukkan “kejutan besar” yakni tingkat kecemasan pada remaja justru menurun selama pandemi.

Penemuan tersebut memunculkan pertanyaan bagi Widnall bagaimana selama ini lingkungan sekolah memengaruhi kesehatan mental remaja. “Penemuan ini merupakan berita baik. Namun, menimbulkan pertanyaan lainnya tentang pemicu kecemasan dan depresi pada remaja,” kata Widnall dikutip dari laman resmi Universitas Briston, Selasa (25/8).

Widnall mengatakan survei ini memberikan gambaran tentang perasaan remaja tanpa kehidupan sehari-hari di sekolah yang berpotensi memberikan tekanan. "Misalnya, tekanan tentang prestasi akademik dan relasi dengan sesama,” kata Widnall.  

Hal yang sama juga disampaikan peneliti lainnya dari Universitas Bristol, Judi Kidger. Dia menyoroti bagaimana peran lingkungan sekolah justru berpengaruh terhadap meningkatnya permasalahan kesehatan mental pada remaja. “Ketika sekolah dibuka kembali, perlu untuk mempertimbangkan cara agar sekolah mendukung kesehatan mental semua siswanya,” ujar Kidger dikutip dari BBC.

Penelitian ini juga memaparkan penggunaan platform belajar memengaruhi keterkaitan siswa dengan sekolahnya. Meskipun tidak hadir ke sekolah secara langsung, tetapi mereka merasa lebih terhubung dengan guru melalui platform digital.

Penelitian ini juga menyorot penggunaan penggunaan media sosial oleh remaja selama masa karantina. Sebanyak 55% responden perempuan menggunakan media sosial dalam waktu tiga jam setiap hari, yang mematahkan stigma bahwa media sosial memiliki dampak negatif terhadap remaja. “Penemuan ini membuktikan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam relasi remaja. Dengan adanya media sosial, mereka merasa lebih terhubung terutama saat terjadinya lockdown,” kata Widnall.

Selain itu, dalam penelitian disebutkan bahwa penggunaan media sosial untuk remaja juga sebagai media pembelajaran, tidak hanya untuk browsing maupun mengobrol dengan teman mereka.

Pembukaan sekolah di tengah pandemi menjadi sorotan di berbagai dunia. Selain riset ini, lembaga National Institutes of Health di teluk San Fransisco meneliti kemungkinan  pembukaan kembali sekolah pada musim gugur 2020 akan meningkatkan penyebaran Covid-19 di antara guru sekolah menengah.

Dengan asumsi penularan sedang, pembukaan sekolah pada musim gugur 2020 dapat menambah gejala infeksi Covid-19 sebesar 40,7% pada guru SMA, 37,2% pada guru SMP, dan 4,1% pada guru SD. Namun, hasil tersebut juga bergantung pada kerentanan anak-anak dan tingkat penularan komunitas selama pembukaan sekolah.

Survei tersebut dilakukan di daerah teluk San Fransisco pada 17 Maret-1 Juni 2020. Oleh karena itu, pengurangan transmisi masyarakat diperlukan untuk menghindari risiko berlebih terkait dengan pembukaan sekolah.

Penyumbang bahan: Agatha Lintang

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...