Bandul Hasil Pilpres AS Mengarah ke Biden Daripada Trump

Yuliawati
Oleh Yuliawati
2 November 2020, 12:25
jajak pendapat Pilpres AS, Donald Trump, Biden
ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder/foc/cf
Calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden berbicara saat mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama mendengarkan dalam permulaan kampanye kanvas di Bloomfield Hills, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (31/10/2020).

Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat yang bakal digelar Selasa, 3 November 2020, beberapa lembaga termasuk media menggelar jajak pendapat. Sebagian besar jajak pendapat itu mengunggulkan Joe Biden dibandingkan pemimpin inkumben Donald Trump.

Meski demikian, perolehan jajak pendapat tak menggambarkan sepenuhnya hasil pemilu. Jajak pendapat dapat digunakan untuk mengetahui elektabilitas atau popularitas kandidat.

Dalam Pilpres AS yang menggunakan sistem Electoral College atau Dewan Elektoral, kemenangan bukan ditentukan oleh suara publik orang-orang yang duduk di Dewan Elektoral. Setidaknya, kandidat harus mengantongi 270 suara elektoral untuk dapat maju sebagai presiden.

Dalam pilpres 2016 misalnya, Hillary Clinton memenangkan 3 juta suara publik lebih banyak dibanding Donald Trump. Namun sebaliknya, Trump memenangkan pemilihan dalam Dewan Elektoral sehingga membuatnya layak maju ke Gedung Putih.

1. Reuters-Ipsos

Reuters bersama dengan Ipsos, lembaga riset pasar, mengadakan jajak pendapat mingguan yang dimulai sejak pertengahan September. Hasilnya, Biden selalu memimpin Trump di tiga negara bagian. Reuters menyebut Biden unggul 10 poin pada negara bagian Wisconsin dan Michigan, serta tujuh poin di Pennsylvania.

Jajak pendapat ini dilaksanakan secara daring kepada calon pemilih di enam negara bagian, termasuk Michigan, Florida, dan North Carolina. Selain itu, Reuters juga menggunakan indikator kepercayaan publik terhadap kandidat dalam mengelola ekonomi dan menangani pandemi virus corona.

Sebanyak 52% responden yang merupakan pemilih di Wisconsin mengatakan Biden akan lebih baik menangani pandemi sedangkan 38% pemilih lainnnya memilih Trump. Meski Biden unggul di Michigan, tetapi 48% pemilih mengatakan Trump akan lebih baik dalam mengelola ekonomi dan 44% pemilih lainnya memilih Biden. Secara keseluruhan jajak pendapat mengatakan Biden lebih unggul daripada Trump

2. New York Times- Sienna College

Hasil yang sama juga diperoleh dalam jajak pendapat yang dilakukan The New York Times bersama dengan Sienna College. Mengutip dari New York Times, Biden yang merupakan mantan wakil presiden, memimpin Trump di negara bagian Wisconsin, Pennsylvania, Florida, dan Arizona. Bahkan, Biden mengalahkan Trump sebesar 11 poin dalam jajak pendapat di Wisconsin.

Dalam survei yang dilakukan oleh NYT, mayoritas responden yang tidak memilih pada pemilu 2016 akan  memilih di tahun ini. Sebanyak dua per tiga pemilih baru di Arizona dan Florida mengatakan telah memberikan hak suara mereka. Sementara itu, jumlah pemilih baru di Wisconsin mencapai 56% dan Pennsylvania sebanyak 36%.

USA-ELECTION/BIDEN
USA-ELECTION/BIDEN (ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder/HP/dj)
 

Jumlah pemilih baru akan menjadi salah satu faktor kekalahan presiden Trump. Mengutip dari NYT, penasihat Trump telah lama mengatakan kemenangannya dalam pemungutan suara akan diperoleh dari pemilih yang jarang atau tidak konsisten mengikuti pemilu.

Di sisi lain, Biden sebagai kompetitor Trump memiliki lebih banyak dukungan dari perempuan. Setidaknya dalam jajak pendapat NYT, Biden lebih unggul dua poin dari pemilih perempuan di empat negara bagian. Hal itu akan mengimbangi kekuatan Trump yang mayoritas pendukungnya adalah laki-laki.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...