TNI Angkatan Laut dan Tiongkok Latihan Militer Dekat Jakarta
TNI Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Tiongkok menggelar latihan militer bersama di perairan dekat Jakarta. Latihan pada Sabtu, 9 Mei untuk meningkatkan koordinasi dalam menghadapi situasi darurat di laut.
Media resmi asal Tiongkok, CGTN, pada Senin (10/5) menayangkan video berdurasi 47 detik saat kedua angkatan laut latihan militer. Video menayangkan gambar pengerahan dua unit kapal fregat berpeluru kendali milik Tiongkok, Liuzhou dan Suqian, berikut kesiapsiagaan para personelnya dalam menghadapi latihan bersama TNI-AL.
TNI-AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun dan KRI Halasan yang masing-masing berjenis fregat dan pengawal rudal. Materi latihan bersama itu meliputi komunikasi, operasi pencarian dan penyelamatan, serta formasi manuver.
Sebelumnya, Tiongkok membantu TNI AL untuk mengangkat puing-puing kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali.
Ketiganya yakni kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185, dan Scientific Salvage Tan Suo 2. Kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863 memiliki panjang 156 meter, lebar 21 meter, dan tinggi 7,5 meter. Kapal ini memiliki robot, sonar, side scane sereta boat rescue.
Ketiga kapal China itu berbeda dengan kapal yang dikerahkan untuk latihan bersama TNI-AL di Jakarta.
Kekuatan Laut Tiongkok
Tiongkok telah meningkatkan kemampuan militer angkatan lautnya dalam beberapa tahun terakhir. Kapal induk pertama Tiongkok adalah Type 001 Liaoning. Produk buatan Ukraina ini dibangun kembali dan merupakan varian lebih modern dari kapal induk kelas Kuznetsov Soviet. Beijing lalu membangun versi terbaru dari Liaoning, yang diberi nama Type 001A Shandong.
Kapal induk ketiga dan keempat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) Tiongkok sedang dibangun di Shanghai. Ukurannya diperkirakan jauh lebih besar dari Liaoning dan Shandong.
Sebuah citra satelit menunjukkan kapal induk ketiga Tiongkok nyaris seukuran kapal induk terbaru AS, yaitu USS Gerald R Ford. Navalnews.com menuliskan, pajang garis airnya sekitar 300 meter. Angkanya sedikit lebih kecil dari Ford yang mencapai 317 meter.
Sebagai perbandingan, Liaoning dan Shandong panjangnya sekitar 270 meter. Dek penerbangan kapal induk baru tersebut juga diperkirakan mirip dengan kapal induk AS.
Satu perbedaan signifikan adalah Type-003 tidak memakai tenaga penggerak nuklir seperti Ford. Jangkauan operasinya menjadi terbatas. Karena itu, sebagian analis berpendapat, AS masih jauh mengungguli kekuatan laut Tiongkok.
Namun, Beijing terus melaksanakan program pembuatan kapal dan modernisasi angkatan lautnya menjadi lebih tangguh. Armadanya sekarang termasuk kapal selam, kapal perang amfibi, kapal induk, beserta senjata canggih.
Pada 2012, mengutip dari VOA News, PLAN memiliki 512 kapal. Lalu, awal tahun ini angkanya menjadi 777 kapal. Sedangkan AS berjumlah 490 kapal. “Beberapa negara, misalnya Vietnam dan Taiwan, harus khawatir dengan hal ini,” ujar Wakil Dekan National Chenchi University, Taipei, Huang Kwei-bo.