Lonjakan Varian Delta Ancam Target Kekebalan Kelompok di Indonesia

Yuliawati
Oleh Yuliawati
4 Agustus 2021, 20:57
varian delta, kekebalan kelompok
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp.
Warga antre untuk melakukan vaksinasi di aula Gedung Serbaguna Pemprov Sumatera Utara, Kota Medan, Selasa (3/8/2021).

Indonesia diperkirakan kesulitan memenuhi target mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap Covid-19. Penyebaran varian Delta yang lebih menular membuat upaya kekebalan kelompok semakin sulit.

Bloomberg menyebutkan vaksin yang tersedia di Indonesia saat ini dinilai kurang efektif dalam menghentikan penularan varian Delta. Sehingga memungkinkan virus tersebut terus menyebar meskipun semua orang di Indonesia telah diimunisasi.

Berdasarkan laporan Infectious Diseases Society of America (IDSA), AS diperkirakan perlu memvaksinasi hampir 90% warganya untuk mencapai kekebalan kelompok. Indonesia butuh upaya lebih besar untuk mencapai kekebalan kelompok karena mengandalkan vaksin Sinovac yang dinilai kurang efektif dibandingkan vaksin mRNA seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Dari pemodelan di Indonesia, tingkat reproduksi Delta 6,5, yang artinya setiap sepuluh orang yang terinfeksi akan menyebarkannya ke 65 orang lainnya. Sehingga untuk mencapai kekebalan kelompok, Indonesia perlu memvaksinasi 154% dari populasi menggunakan Sinovac, atau sebanyak 128% menngunakan Pfizer.



Pemerintah saat ini berusaha mengendalikan pandemi dengan kombinasi vaksin, penggunaan masker, dan pembatasan pergerakan. Targetnya adalah mendorong tingkat reproduksi virus turun menjadi 0,9 persen pada Oktober. Pada Agustus, target pemberian 2,5 juta vaksin per hari.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut herd immunity di Jawa-Bali sulit tercapai karena tidak adanya vaksin dengan efikasi 100%. “Herd immunity ini sulit dicapai karena efikasi pada setiap vaksin itu tidak ada yang seratus persen,” kata Luhut seperti dikutip melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, (2/8) kemarin.

Luhut menyebut bahwa angka reproduksi virus corona saat ini 1,2 hingga 1,5.  Sehingga angka reproduksi kasus Covid-19 perlu turun 1.0 jika ingin terkendali. Bukan hanya melalui vaksinasi, tapi juga melalui 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (tes, telusur, tindak lanjut).

Untuk vaksinasi, pemerintah menargetkan mencapai 70 juta suntikan pada Agustus. "Kami berharap September juga demikian. Pembukaan aktivitas ekonomi akan tergantung vaksinasi serta implementasi 3M dan 3T,” kata dia.

Bukan hanya Indonesia yang mengalami kendala menuju kekebalan kelompok. Pemerintah Singapura mengatakan, mereka akan mengambil kebijakan infeksi tingkat rendah, keadaan yang mirip dengan influenza, bukan kekebalan kelompok.

 Penyumbang bahan:  Nada Naurah

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...