Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Terbuka Banyak Pos Wamen

Ameidyo Daud Nasution
24 November 2021, 05:55
wakil menteri, jokowi, reshuffle, kabinet
ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto/wpa/hp.
Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin upacara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Presiden Joko Widodo baru saja menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2021 yang mengatur posisi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Keputusan ini menguatkan kabar pemerintah akan merombak atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

Selain pergantian menteri, Jokowi menyiapkan orang-orang baru menempatiWakil Menteri. Tercatat dari 14 kursi wakil menteri yang telah terisi, ada tujuh posisi wakil menteri yang masih kosong. 

Posisi yang kosong yakni Wamen ESDM, Wakil Menteri Investasi, dan Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Selain itu Wamen Kementerian Perindustrian, Wakil Menteri PAN-RB, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Kabar yang beredar posisi kosong tersebut akan ditempati para politisi, relawan dan kalangan profesional. Salah satunya untuk mengakomodir Partai Amanat Nasional (PAN) yang bergabung ke koalisi pemerintah sejak September lalu. Jokowi menyiapkan kursi menteri dan wakil menteri untuk partai tersebut.

Politikus PAN yang dikabarkan masuk untuk menempati Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM atau Wamen ESDM. Dua kandidatnya yakni Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno dan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga.

Mengomentari itu, PAN irit berkomentar. “Saya belum dengar perkembangan apapun,” kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno dalam pesan singkatnya.

Adapun kalangan profesional yang disebut-sebut diplot sebagai wakil menteri di antaranya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.  Baru-baru ini Jokowi mengatakan pernah marah kepada Nicke karena lambannya proyek pembangunan kilang PT Trans PacificPetrochemical Indonesia (TPPI) di Tuban, Jawa Timur. "Kemungkinan reshuffle akan disertai perombakan BUMN," kata sumber Katadata.co.id.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan bagi-bagi posisi Wakil Menteri sebagai langkah untuk berbagi kekuasaan kepada kekuatan politik yang belum mendapatkan jatah banyak di kabinet. “Masih banyak yang belum dapat seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Hanura, dan lainnya,” kata dia kepada Katadata.co.id.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menduga reshuffle ini akan menjadi yang terakhir dilakukan oleh Jokowi. Oleh sebab itu peluang perombakan secara besar kemungkinan bisa terjadi. “Sangat mungkin karena situasinya mengizinkan perombakan secara banyak,” ujar Hendri saat dihubungi.

Hendri menganalisis Jokowi perlu memberikan jatah tersebut demi mengakhiri masa jabatannya dengan tenang pada 2024. Oleh sebab itu mantan Wali Kota Solo itu akan menggodok dengan cermat posisi pembantunya di kabinet. “Intinya tidak ada pergolakan (politik) dan semua bahagia,” kata Hendri.

Kabar yang beredar Jokowi bersiap melakukan reshuffle pada Rabu, 8 Desember 2021. Berdasarkan perhitungan kalender Jawa, tanggal tersebut bertepatan dengan hari Rabu Pon. Presiden sering mengadakan reshuffle di hari Rabu.

Meski demikian, pihak Istana menyatakan belum ada rencana Jokowi melakukan perombakan kabinet. “Belum ada,” kata Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono.

Reporter: Rizky Alika, Verda Nano Setiawan, Nuhansa Mikrefin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...