Mendagri Tito Bakal Sanksi Daerah yang Gagal Vaksinasi Covid-19

Image title
Oleh Antara
17 Desember 2021, 16:53
covid-19, vaksin
ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Petugas kesehatan mempersiapkan cairan vaksin COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021).

Pemerintah terus mengejar target vaksinasi Covid-19. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan akan memberikan sanksi kepada daerah yang gagal memenuhi target vaksinasi Covid-19.

Tito Karnavian mengatakan mengevaluasi daerah yang tidak mencapai target 70% angka vaksin dosis pertamanya. "Akan kami evaluasi berupa teguran dan akan diberikan sanksi berupa disinsentif atau tidak akan diberikan tambahan dana insentif daerah," kata Tito dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat (17/12).
 
Sebaliknya, Kemendagri mengapresiasi daerah yang bagi daerah berhasil memenuhi target. Tito akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk memberikan tambahan dana insentif daerah dan dana alokasi umum kepada daerah-daerah tersebut.

Mendagri menekankan jika suatu daerah angka capaian vaksinasi Covid-19 jomplang, maka akan mempengaruhi jumlah rata-rata nasional.
 
"Karena itu, melihat Sumatera Barat (Sumbar) angka capaian vaksinnya masih di bawah 70%, maka saya inisiatif untuk ke sini. Saya sudah melapor ke Presiden, dan beliau minta untuk ditingkatkan," kata dia.
 
Mendagri mengatakan kedatangannya ke seluruh daerah di Indonesia, terutama yang capaian vaksin Covid-19 masih rendah, merupakan tugas langsung dari Presiden. "Salah satu yang ditugaskan presiden untuk mendorong pemda mempercepat vaksinasi," kata Tito.  

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan para kepala daerah dan pejabat terkait untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di berbagai wilayah. Jokowi mengkhawatirkan data vaksinasi yang semakin berkurang.

"Tadi Bapak Presiden mengundang pangdam, kapolda, gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia untuk percepatan vaksinasi karena sekarang yang belum divaksin semakin sedikit, lokasi juga makin di pinggiran, makin di pelosok," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kamis (16/12).

Pratikno mengakui ada kesulitan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 di daerah-daerah pelosok. "Makin di pelosok (makin sulit), tapi harus makin dikejar dengan cara-cara inovatif," ungkap Pratikno.

Sejumlah cara inovatif yang bisa ditempuh, menurut Pratikno, adalah dengan menggunakan sepeda motor, vaksinasi dari rumah ke rumah dan lainnya.

"Bahkan, tadi ada yang menyampaikan beberapa daerah menggunakan (pemberian) hadiah. Segala macam dirangkai dengan bansos dan seterusnya supaya target vaksinasi bisa terpenuhi, pokoknya itu yang harus dilakukan ya, dikejar karena itu cara kita melindungi dari pandemi," kata Pratikno.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 15 Desember 2021, kasus aktif Covid-19 di Indonesia bertambah 41 kasus, sehingga total kasus aktif adalah 4.864 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 237 dan pasien yang meninggal sebanyak 9 orang.

Meski jumlah kasus rendah, pemerintah mengintensifkan vaksinasi setelah ditemukannya kasus positif Covid-19 varian Omicron. Jumlah orang yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai Rabu (15/12) mencapai 148,34 juta orang atau bertambah 875.819 dibanding hari sebelumnya.

Sementara jumlah warga yang sudah mendapat suntikan pertama dan kedua atau dosis lengkap sebanyak 104,52 juta orang atau bertambah 883.838 dibanding sehari sebelumnya.

Reporter: Antara
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...