Indonesia Terima Donasi 1,5 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Belanda

Indonesia kembali menerima 1,5 juta dosis vaksin Moderna dari pemerintah Belanda pada hari ini. Bantuan dari Belanda ini melalui mekanisme COVAX.  

Pemerintah Belanda telah beberapa kali memberikan donasi vaksin Moderna, yakni sebanyak 819.600 dosis pada Sabtu (30/10) dan 680.400 dosis pada Rabu (10/10).

Selain Moderna, Belanda juga mendonasikan vaksin Janssen sebanyak 500 ribu dosis pada Sabtu (11/9) dan 324 ribu dosis pada Jumat (3/12). Selain itu, Belanda juga mengirimkan 657 ribu dosis vaksin AstraZeneca.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, hibah ini merupakan wujud nyata hubungan baik antara Indonesia dengan Belanda. "Hibah itu juga menjadi bukti komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam penanganan Covid-19 di dunia," kata Usman dalam siaran pers, Kamis (23/12).

Pemerintah juga terus menggencarkan program vaksinasi nasional hingga ke pelosok-pelosok desa. Pemerintah juga mendorong daerah untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi. "Dibantu juga dengan sejumlah instansi, seperti TNI dan Polri," ujarnya.

Pemerintah memastikan seluruh vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat. Saat ini, ada sebelas jenis vaksin yang sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain memastikan pasokan vaksin, peningkatan kewaspadaan juga dilakukan seiring munculnya kasus varian Omicron di berbagai negara. Peningkatan kewaspadaan dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan serta vaksinasi. "Segera vaksinasi apapun jenis vaksinnya" ujarnya

Pada Senin (20/12), pemerintah juga menerima donasi 482 ribu vaksin AstraZeneca dari fasilita COVAX. Vaksin itu didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

COVAX merupakan program penyaluran vaksin untuk negara-negara miskin yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Fasilitas bersama itu merupakan gagasan dari GAVI (The Global Alliance for Vaccines and Immunisation) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).