Harga Batu Bara Melesat Efek Perang, Pengusaha Dilema Setor DMO

Image title
7 Maret 2022, 13:56
batu bara, harga
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Alat berat melakukan bongkar muat batubara di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara, di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Produsen batu bara merasa berat dengan kebijakan penetapan harga Domestic Market Obligation (DMO) yang dikunci di level US$ 70 per ton. Padahal, harga batu bara terus melonjak seiring dampak perang Rusia dan Ukraina. Pada Jumat (4/3) di pasar ICE Newcastle Australia telah tembus di level US$ 418 per ton.

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan kondisi tersebut membuat produsen tambang dilematis. Meski begitu, pengusaha akan tetap berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik PLN.

Advertisement

APBI beranggotakan sekitar 70-an perusahaan yang kontribusi pada sekitar 70% produksi nasional. "Melihat disparitas harga ini pilihan dilematis bagi anggota kami. Namun, sejak awal komit melaksanakan kontrak penjualan batu bara ke PLN, pemerintah juga sudah paham," kata dia dalam webinar Market Review yang diadakan IDX Channel, Senin (7/3).

Selain harga yang sudah dipatok US$ 70 per ton, dalam aturan DMO ini perusahaan tambang juga wajib memasok batu bara sebesar 25% dari target produksi tahun berjalan. Namun demikian, Hendra menyadari dalam tiga tahun terakhir ini, pemenuhan kewajiban 25% DMO sedikit meleset.

Setidaknya, realisasi kuota DMO yang dapat dipenuhi perusahaan yakni di angka 22% hingga 23%. Hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya seperti faktor demand yang di bawah target.

"Kami sangat lega mendengar pernyataan PLN sejauh ini ketersediaan pasokan PLN dalam batas aman. Menyikapi situasi ini bisa disimpulkan perusahaan-perusahaan mematuhi pasokan ke PLN dan juga ada perbaikan sistem PLN untuk mendata inventory PLN," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement