Kemendag Jamin Harga Minyak Goreng Turun saat Ramadan

Andi M. Arief
8 Maret 2022, 18:01
minyak goreng
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.
Petugas mengisi jeriken dengan minyak goreng curah murah di Pasar Baru, Karawang, Jawa Barat, Rabu (2/3/2022).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin harga minyak goreng  (migor), khususnya migor curah, akan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Jaminan ini terkait penerapan kebijakan baru yakni domestic market obligation (DMO) atau kewajiban untuk memenuhi pasar dalam negeri dan domestic price obligation (DPO) atau kewajiban pengusaha memenuhi harga eceran tertinggi (HET) minyak di pasar.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan saat ini pemerintah telah menerima minyak goreng hasil DMO sebanyak 628 ribu ton atau lebih dari 600 juta liter. Adapun, kebutuhan migor di dalam negeri adalah 327 juta liter per bulan.

Pasokan ini membuat pasokan minyak goreng terpenuhi selama 1,5 bulan. "Saya pastikan (saat bulan) puasa dan Lebaran (2022, migor dengan) HET dan harga terjangkau akan semakin mudah diakses masyarakat," kata Oke dalam webinar "Minyak Goreng Makin Raib-Makin Gaib", Selasa (8/3).

Oke mengatakan telah mengucurkan migor hasil DMO lebih dari 320 juta ton sejak 14 Februari 2022 sampai saat ini. Dampaknya, kata dia, harga migor turun dari Rp 18 ribu per liter menjadi di bawah Rp 16 ribu per liter.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata minyak goreng curah nasional ada di sekitar level Rp 13.609 per liter. Harga migor curah tertinggi di Provinsi Maluku Utara, yakni Rp 19.600 per liter. Adapun harga terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur senilai Rp 10.800 per liter.

Pemerintah menetapkan HET sejak 1 Februari 2022 untuk tiga jenis minyak goreng, yakni migor curah senilai Rp 11.500 per liter, migor kemasan sederhana senilai Rp 13.500 per liter, dan migor kemasan premium senilai Rp 14.000 per liter.

Untuk permulaan, kata Oke, Kemendag akan fokus menyalurkan minyak goreng curah ke pasar-pasar tradisional. Hal ini penting untuk mengurangi tekanan distribusi pada ritel modern.

Oke mencatat kapasitas distribusi minyak goreng ritel modern hanya sekitar 25 juta liter per bulan atau sekitar 7% dari konsumsi migor nasional per bulan. Sementara itu, kapasitas distribusi pasar tradisional setidaknya mencapai 300 juta liter per bulan atau lebih dari 91% konsumsi migor nasional per bulan.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...