Uni Eropa Sepakat Larang Impor Minyak Rusia Via Jalur Laut

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Mei 2022, 11:50
Rusia, uni eropa, minyak
ANTARA FOTO/REUTERS/Yoruk Isik/HP/dj
Kapal tanker minyak berbendara Rusia, Pegas, terlihat di pelabuhan di Marmara Ereglisi, bagian barat Turki, 16 Januari 2022.

Para pemimpin Uni Eropa (UE) sepakat untuk menyetujui paket sanksi keenam kepada Rusia dengan melarang impor minyak Rusia lewat jalur laut. Embargo minyak Rusia via jalur laut sekitar 90% dari perdagangan minyak Rusia dan Eropa, sehingga diperkirakan memberikan tekanan kepada Kremlin.

Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan sanksi akan dimulai dengan melarang pembelian minyak mentah dan produk minyak dari Rusia yang dikirim ke negara-negara anggota melalui pengiriman kapal laut. Hingga saat ini, pembelian minyak mentah melalui jalur pipa sementara ini masih diperbolehkan.

"Dewan sekarang harus dapat menyelesaikan larangan hampir 90% dari semua impor minyak Rusia pada akhir tahun. Ini adalah langkah maju yang penting," kata von der Layen dikutip dari Reuters usai hari pertama pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels pada Selasa (31/5).

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, berharap embargo minyak Rusia via jalur laut dapat memberikan tekanan kepada Kremlin karena mengurangi sumber pembiayaan perangnya. Charles menambahkan, dua pertiga dari minyak Rusia yang diimpor oleh UE datang melalui kapal tanker dan sepertiganya melalui pipa Druzhba.

Pipa Dzuzhba merupakan salah satu jaringan pipa minyak terbesar di dunia. Pipa ini memliki panjang sekitar 4.000 kilometer yang membentang dari bagian timur Rusia ke titik-titik negara tetangga seoerti Ukraina, Belarus, Polandia, Hungaria, Slovakia, Republik Ceko , Austria hingga Jerman. 

"Ini segera mencakup lebih dari dua pertiga impor minyak dari Rusia, memotong sumber pembiayaan yang sangat besar untuk mesin perangnya. Tekanan maksimum pada Rusia untuk mengakhiri perang," kata Charles.

Polandia dan Jerman, yang juga terhubung ke pipa Dzuzhba, menyatakan baru akan berhenti membeli minyak Rusia pada akhir tahun. Perdagangan melalui jalur pipa masih dilanjutkan untuk menuruti keinginan dari Hungaria. Budapest terus melakukan upaya tawar-menawar atas larangan impor minyak Rusia.

Hungaria, bersama Slovakia dan Republik Ceko, merupakan negara yang terhubung ke kaki selatan pipa Dzuzhba. Mereka masih sangat bergantung kepada gas Rusia dan masih kesulitan untuk menemukan pengganti atau energi alternatif.

Tidak segera jelas bagaimana negara-negara anggota yang menerima minyak dari kapal tanker akan diberi kompensasi untuk biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang akan tetap membuka jalur pipa.

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengecam para pemimpin Uni Eropa dalam karena terlalu lunak terhadap Moskow. Zelenskiy mempertanyakan kesepakatan UE tentang embargo minyak yang tak kunjung dilakukan.

"Mengapa Anda bergantung pada Rusia, pada tekanan mereka, dan bukan sebaliknya? Rusia harus bergantung pada Anda. Mengapa Rusia masih dapat memperoleh hampir satu miliar euro per hari dengan menjual energi?" kata Zelenskiy.

UE juga mendukung kesepakatan politik untuk memberi paket pinjaman senilai US$ 9,7 miliar bagi Ukraina untuk mempertahankan pemerintahannya. Para pemimpin UE juga mendukung pembentukan dana internasional untuk membangun kembali Ukraina setelah perang.

Pada hari Selasa ini, para pemimpin UE berjanji untuk mempercepat paket bantuan ke Ukraina dengan memindahkan gandumnya ke luar negeri melalui kereta api dan truk. Angkatan laut Rusia telah memblokir rute laut yang biasanya digunakan untuk kegiatan impor gandum Ukraina.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...