Jokowi Marah, Susah Mengumpulkan APBN Tapi Dibelanjakan Barang Impor

Presiden Jokowi mendorong instansi pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar mengoptimalkan porsi anggaran untuk belanja produk dalam negeri. Jokowi memaparkan realisasi belanja produk domestik dalam APBN masih berada di kisaran 69 persen dengan serapan belanja produk dalam negeri APBD baru menyentuh 56 persen.
"Bagaimana kita mau menggerakan UMKM dan ekonomi kita kalau belanjanya itu masih tidak berorientasi pada produk dalam negeri," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rakornas Korpri yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (3/10).
Jokowi berharap seluruh porsi pendapatan negara yang diperoleh dari pajak, retribusi, penerimaan negara bukan pajak, pungutan royalti, dividen BUMN, bea ekspor, PPN, hingga PPh badan dan karyawan dapat dibelanjakan untuk produk-produk dalam negeri.
"Sangat sulit mengumpulkan pendapatan itu semua untuk menjadi APBN dan APBD, lalu kemudian kita belanjanya barang impor. Bodoh sekali kita," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Jokowi, alokasi dana APBN dan APBN untuk mendatangkan komoditas barang dan jasa impor tidak memberikan dampak ekonomi yang progresif terhadap produk-produk UMKM dan perusahaan domestik. "Itu yang selalu saya ingatkan, malah memberikan trigger economy kepada negara lain," kata Jokowi.