OVO Points ‘Digeser’, Tokopedia Lepas OVO Jelang Merger dengan Gojek?
Startup e-commerce, Tokopedia kini mengandalkan program loyalitas sendiri yaitu TokoPoints. Sebelumnya, unicorn ini menerapkan OVO Points milik OVO. Langkah ini ditempuh di tengah kabar Tokopedia akan segera merger dengan Gojek.
Pengguna Tokopedia kini diarahkan menggunakan TokoPoints untuk menyimpan uang kembali (cashback) berupa poin saat berbelanja. Meski begitu, cashback sebelumnya masih dapat disimpan ke OVO Point.
Katadata.co.id mengonfirmasi terkait peralihan dari OVO Points ke TokoPoints. Senior Lead Product Manager Retention & Loyalty Tokopedia Gabriella Kawilarang tidak memerinci alasannya.
Ia hanya menjelaskan bahwa perusahaan memang meluncurkan kembali program loyalitas TokoPoints. “Ini untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pengguna dan memberikan keuntungan lebih banyak di dalam ekosistem Tokopedia," kata Gabriella kepada Katadata.co.id, Jumat (16/4).
Dalam praktiknya, TokoPoints bisa digunakan pengguna dalam menyimpan poin dari setiap pembelanjaan menggunakan metode pembayaran apapun. Poin dapat ditukar tanpa ada batas minimum atau maksimum penukaran. Selain itu, bisa digabungkan dengan promo lain seperti bebas ongkos kirim (ongkir).
Sedangkan OVO menjadi metode pembayaran resmi di Tokopedia sejak 2018. Saat itu, Tokopedia meminta pengguna mengganti akun Tokocash ke OVO.
Semua saldo dan poin Tokocash kemudian dikonversi ke OVO. Sejak saat itu, cashback atas berbagai promo yang diterima akan masuk ke platform OVO.
DealStreetAsia melaporkan, Tokopedia dan afiliasinya memiliki 41% saham di OVO. Rinciannya yakni Tokopedia mempunyai 36,1% saham di induk OVO, Bumi Cakrawala Perkasa.
Lalu, co-founder Tokopedia Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya memiliki 5% melalui PT Wahana Innovasi Lestari yang diakuisisi dari Grab pada Februari 2020. Sedangkan Grab Inc menguasai 39,2% saham di induk OVO.
Namun, unicorn e-commerce itu dikabarkan semakin dekat untuk merger dengan Gojek. Sedangkan Gojek memiliki GoPay.
Sumber The Information mengatakan, gabungan kedua startup jumbo itu kabarnya bernama GoTo dengan valuasi US$ 18 miliar. Kesepakatan antara keduanya ditarget selesai bulan ini.
DealStreetAsia melaporkan, seorang eksekutif yang terlibat dalam diskusi merger itu mengatakan, Tokopedia bakal menjual sahamnya di OVO apabila bergabung dengan Gojek.
Sumber Tech In Asia yang dekat dengan OVO menilai, merger Tokopedia dan Gojek kemungkinan tidak akan berpengaruh besar terhadap bisnis fintech bernuansa ungu ini. Alasannya, “OVO sudah mengurangi ketergantungannya pada (ekosistem) Tokopedia,” demikian dikutip Januari lalu (28/1).
Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit tidak dapat mengomentari terkait rumor maupun isu yang beredar. “Saat ini, kami berfokus pada pengembangan layanan finansial,” kata dia kepada Katadata.co.id, Januari lalu (29/1).