Lepas 30% Saham, WIKA Gedung Peroleh Dana Rp 832,8 Miliar

Miftah Ardhian
30 November 2017, 12:30
Gedung Wika
Katadata
Gedung Wika di kawasan Jalan DI Panjaitan, Jakarta.

PT WIKA Bangunan Gedung resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai proses akhir penjualan saham perdana (initial public offering/IPO) anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Beberapa rencana ekspansi akan direalisasikan dengan adanya tambahan dana segar dari aksi korporasi tersebut.

Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo menuturkan, perusahaannya melepas sebanyak 2,87 miliar lembar saham atau setara dengan 30% dari modal yang ditempatkan. Dengan harga yang ditetapkan Rp 290 per lembar saham, WIKA Gedung memperoleh dana segar sebesar Rp 832,88 miliar dari IPO ini.

"WIKA Gedung dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan terus. Tahun depan pun kami komitmen melanjutkan pertumbuhan," ujar Nariman saat konferensi pers, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (30/11). Sebelumnya, kepemilikan saham WIKA Gedung dipegang oleh Induk usahanya yakni WIKA sebanyak 99% serta koperasi karyawan sebanyak 1%.

Saham WIKA Gedung mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 216%. WIKA Gedung menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Buana Capital Sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).

(Baca: Wika dan Jasa Marga Akan Terbitkan Obligasi Global Rupiah Tahun Ini)

Berdasarkan pantauan, saham emiten berkode WEGE ini tercatat mengalami penguatan saat pencatatan perdananya. Saham anak usaha dari Wika Group ini menguat 3,45% atau naik 10 poin menjadi Rp 300 per lembar saham jika dibandingkan dengan harga penawarannya yakni Rp 290 per lembar saham. Saat pencatatan perdana tersebut, saham WEGE ditansaksikan dengan nilai Rp 4,97 juta.

Memang, pada awalnya, WEGE berencana untuk melepaskan 40% sahamnya ke publik. Namun setelah melalui kajian dan penyusunan strategi, akhirnya manajemen perusahaan berserta induk usaha sepakat untuk melepas saham sebanyak 30% ke publik. Meskipun demikian, Nariman menuturkan, tidak menutup kemungkinan dikemudian hari melepas 10% saham sisa yang telah direncanakan sebelumnya.

Direktur Human Capital & Business Development Nur Al Fata menjelaskan, meskipun tidak menutup kemungkinan melepas 10% saham tambahan, namun, aksi korporasi tersebut tidak akan dilakukan dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Nur menyatakan, kebutuhan dana dua tahun ke depan akan diambil dari hasil IPO ini dan juga alternatif pendanaan lainnya seperti penerbitan obligasi.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...