Sri Mulyani Mengajar Virtual Murid Sekolah Soal Pajak hingga Utang
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajar secara virtual di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Mengajar yang jatuh pada hari ini.
Sri Mulyani mengajar 840 siswa-siswi yang berasal dari 84 sekolah di seluruh Indonesia mengenai pengelolaan keuangan negara. Ini merupakan pengalaman pertamanya mengajar secara virtual.
Bendahara negara ini menjelaskan materi mengenai pendapatan negara yang bersumber dari pengumpulan pajak, cukai, hingga penerimaan lainnya. Uang itu kemudian dipakai untuk seluruh kegiatan negara.
Dia mengatakan kegiatan negara hampir sama dengan kebutuhan rumah. Para orang tua biasanya bekerja sekeras mungkin dalam mencukupi kebutuhan rumah seperti listrik, makan sehari-hari, dan sebagainya.
Menteri keuangan ini yang berperan seperti orang tua, mengupayakan seluruh pendapatan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Jika tidak, pemerintah pun harus memutar otak untuk mencari utang ke berbagai sumber.
Utang tak selamanya buruk, dengan demikian Sri Mulyani mengingatkan agar para siswa tidak khawatir. "Semua negara saat ini semuanya mengutang, termasuk Amerika Serikat yang negaranya sangat kaya," kata Sri Mulyani, Senin (30/11).
Usai menyampaikan materi, Sri memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan pertanyaan. Empat orang murid yang berasal dari sekolah berbeda menanyakan kesulitan dalam mengelola negara hingga cara mengatasi tantangan keuangan negara di tengah pandemi.
Sri Mulyani takjub dengan berbagai pertanyaan yang disampaikan para murid Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Kejuruan tersebut. "Pertanyaannya sangat bagus sekali. Ini menandakan kalian sangat peduli dengan bangsa dan negara," ujarnya.
Meski belum bisa berkontribusi langsung, dia pun mengingatkan bahwa para murid bisa membantu negara melalui berbagai cara. Terutama dengan tetap belajar segiat mungkin diselingi menjalankan hobi yang bermanfaat.
Dia mengingatkan berbagai kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta tak lupa mencuci tangan memakai sabun.
Meski menyulitkan, pandemi setidaknya memberikan berbagai pengalaman kepada seluruh siswa. Salah satunya, para siswa saat ini semakin melek dengan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Tak hanya para siswa, beberapa guru yang sempat mengajar Sri Mulyani pun turut hadir. Sardju Maheri, guru SMA Sri Mulyani mengaku bangga dengan anak muridnya tersebut. Alasannya, sejak muda Sri Mulyani memang sudah sangat berbakat dan penuh tanggung jawab. "Ketika saya salah konsep mengajar, dia (Sri Mulyani) mau mengoreksi saya," kata Sardju dalam kesempatan yang sama.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sempat berkaca-kaca, terkesan dengan pesan yang disampaikan mantan guru Sri Mulyani.
Mantan CEO Gojek itu menekankan pengajaran tentang pengembangan Sumber Daya Manusia yang unggul melalui profil pelajar pancasila. Pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja.
Ia pun memberikan tiga tips penting dalam mencapai hal tersebut. Banyak coba, banyak tanya, dan banyak karya.