Tiga Bulan Beruntun Turun, Cadangan Devisa Susut Jadi US$ 135,6 Miliar

Abdul Azis Said
8 Juni 2022, 11:29
cadangan devisa, dolar
Pexels/Karolina Grabowska
Ilustrasi dolar Amerika Serikat.

Bank Indonesia mencatat cadangan devisa RI kembali menyusut pada akhir Mei menjadi US$ 135,6 miliar atau Rp 1.961 triliun (kurs Rp 14.468/US$). Nilai ini lebih rendah US$ 100 juta dari bulan sebelumnya. Meski turun, BI menilai posisi tersebut masih tetap tinggi dan relatif stabil.

"Perkembangan posisi cadangan devisa pada Mei 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, pajak dan jasa, serta kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/6).

Erwin mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Level ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Meski turun, cadangan devisa Mei disebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

BI memandang cadangan devisa ke depannya masih akan memadai. Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Penurunan cadangan devisa ini terjadi tiga bulan beruntun. Meski demikian, penurunannya jauh lebih kecil dibandingkan Maret yang menyusut US$ 2,3 miliar maupun April sebesar US$ 3,4 miliar. Penurunan di dua bulan sebelumnya terutama karena adanya kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...