Harga Komoditas Turun, IMF Perkirakan Ekonomi RI 2023 Bakal Melambat

Abdul Azis Said
28 Oktober 2022, 11:56
IMF, ekonomi RI
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Warga berjalan di jembatan penyeberangan orang dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Dana Moneter Internasional (IMF) melihat kemungkinan perlambatan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Tiga risiko eksternal membayangi ekonomi domestik, pengetatan pasar keuangan, dampak perang Ukraina terhadap harga komoditas serta perlambatan ekonomi Cina.

IMF memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5,3%. Kinerja ini dinilai cukup mengesankan saat banyak negara lain mulai melambat. Indonesia diuntungkan sebagai negara eksportir komoditas di tengah lonjakan harga akibat perang.

Perekonomian secara gradual diperkirakan akan melambat ke 5% pada tahun depan. Namun, IMF menyebut lagi-lagi Indonesia masih akan tertolong oleh ekspor komoditas.

Dari dalam negeri, IMF mewaspadai kenaikan inflasi yang berisiko mengganggu perekonomian. Meski begitu, tekanan kenaikan harga-harga pun kemungkinan turun pada tahun depan. Pengendalian inflasi akan menjadi faktor kunci bagi ekonomi Indonesia tahun depan.

"Dari sisi risiko, Indonesia tidak berbeda dengan negara Asia Pasifik lainnya, bahwa ada risiko yang semakin intensif dari tiga guncangan," kata Kepala Divisi Studi Regional Departemen Asia dan Pasifik IMF Shanaka Jay Peiris dalam media briefing, Jumat (28/10).

Adapun ketiga risiko tersebut berasal dari eksternal. Pertama, pengetatan pasar keuangan global. Bank sentral AS, The Fed agresif mengerek suku bunga sehingga menimbulkan kenaikan imbal hasil alias yield di banyak negara Asia termasuk Indonesia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...