Kemenkeu Kaji Kenaikan Harga BBM Tahun Ini
KATADATA ? Kementerian Keuangan mengkaji kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini. Besarnya subsidi BBM tiap tahunnya dirasa membebani anggaran.
"Tidak menutup kemungkinan tahun ini (kenaikan BBM)," ujar Plt Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto dalam peluncuran buku Laporan Perekonomian 2013 di Bank Indonesia, Rabu 2 April 2014.
Menurutnya kenaikan BBM bersubsidi merupakan salah satu reformasi struktural yang diperlukan. Reformasi tersebut seharusnya terus dilakukan secara konsisten. Andin mencontohkan beberapa negara yang berhasil melakukan reformasi subsidi seperti Turki, Afrika Selatan, dan Filipina.
"Subsidinya harus konsisten dan terukur," tuturnya.
Kenaikan harga BBM itu, lanjutnya, bukanlah sesuatu yang tabu. Untuk itu diperlukan roadmap yang jelas mengenai pengelolaan subsidi BBM agar tepat sasaran.
Pernyataan Andin itu menanggapi pernyataan mantan Gubernur BI Darmin Nasution yang mengkritik kenaikan BBM pada 2013 dinilai terlambat. Ia berharap pemerintah tidak melakukan kesalahan serupa. "Lama menunggu, inflasi sudah tinggi, menjelang lebaran baru ambil kebijakan," ujar Darmin.
Masalah BBM juga menjadi fokus yang disorot BI. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan harus ada kebijakan pengelolaan subsidi BBM yang efisien dan efektif tepat sasaran. Kebijakan itu bisa dilakukan dengan pengaturan harga atau menahan laju konsumsi.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menambahkan siapapun pemerintahnya nanti, masalah energi ini akan menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah juga harus meningkatkan penggunaan energi alternatif untuk menekan impor BBM yang tinggi. Menurutnya jika subsidi BBM membuat APBN semakin membengkak, maka kenaikan harga BBM bersubsidi tak bisa dihindari. "Selama impor BBM masih tinggi, defisit transaksi berjalan sulit ditekan," ujarnya.
