Smartfren Ogah Ikut Menanggung Utang Bakrie Telecom

Image title
Oleh
28 Oktober 2014, 10:24
Smartfren
Arief Kamaludin | Katadata

KATADATA ? Kongsi berbagi jaringan antara PT Smartfren Telecom Tbk dengan PT Bakrie Telecom Tbk mulai memasuki tahapan yang lebih teknis. Kedua perusahaan itu menargetkan rencana konsolidasi jaringan rampung paling lambat akhir tahun ini.

Namun, ada satu yang dipegang Smartfren dalam perjanjian itu, yakni memastikan bahwa konsolidasi tersebut bukanlah merger atau penggabungan usaha. Karena Smartfren tidak mau menanggung utang Bakrie Telecom. Sebagai informasi, hingga semester I tahun ini, utang Bakrie Telecom tercatat mencapai Rp 10,2 triliun. Sementara utang Smartfren pada periode yang sama, mencapai Rp 13,55 triliun.

?Utang itu urusan masing-masing perusahaan. Di sini pembahasan hanya dibatasi persoalan berbagi jaringan atau network sharing untuk mengoptimalkan frekuensi,? ujar Deputy Chief Executive officer Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim, seperti dikutip harian Kontan, Selasa (28/10).

Saat ini Smartfren sedang membuat tim khusus untuk menangani proses negosiasi. Sebab ada banyak hal yang harus dibahas menyangkut persoalan teknis, seperti penanganan pelanggan dan implementasi jaringan.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan aturan agar Smartfren dan Bakrie Telecom memindahkan frekuensi yang dimanfaatkan saat ini, yakni dari 1,9GHz ke 2,3GHz. Pemerintah memberi waktu migrasi tersebut selama dua tahun, terhitung mulai tahun ini. Kedua perusahaan akhirnya bekerjasama untuk berbagi jaring

Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...