Pemerintah Berencana Menaikkan Harga Elpiji 3 Kg Rp 3.000 per Tabung
KATADATA ? Pemerintah sedang mengkaji dua kebijakan mengenai harga elpiji 3 kilogram (kg). Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmadja? mengatakan opsi pertama yang sedang dikaji adalah menaikkan harga elpiji 3 kg.
Menurut dia kemungkinan pemerintah akan menaikkan harga elpiji 3 kilogram dengan harga Rp 1.000 per kilogram. Alasannya adalah PT Pertamina (Persero) tidak pernah mendapat untung dalam menjual elpiji 3 kilogram.
"Biaya operasional mereka (Pertamina) kan naik semua. Padahal harga (elpiji 3 kilogram) dari dulu belum naik," kata Wiratmadja di Gedung JCC, Jakarta, Selasa (27/1).
Selain kenaikan harga, opsi lainnya adalah menambah besaran subsidi elpiji 3 kilogram. Pemerintah sedang mengkaji pemberian dana subsidi tambahan kepada Pertamina. Dana tambahan subsidi tersebut yang dibutuhkan mencapai Rp 2 triliun, dengan asumsi konsumsi elpiji 3 kilogram per tahun sebesar 5,6 juta ton, lebih tinggi dari perkiraan konsumsi tahun ini sebesar 5,13 juta ton.
Dana subsidi tambahan ini, kata dia, bisa diambil dari anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Namun, jika alokasi dana pengalihan tersebut sulit didapat, maka solusinya adalah menaikkan harga.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menyerahkan sepenuhnya harga elpiji 3 kilogram kepada pemerintah. Menurut dia, kewenangan untuk elpiji 3 kilogram ini berada di tangan pemerintah, mengingat gas tabung kecil ini masih disubsidi.
"Itu barang subsidi yang berhak ya pemerintah," kata dia melalui pesan singkatnya kepada Katadata, Selasa (27/1).
Rencana kenaikan harga elpiji 3 kilogram ini muncul saat harga minyak dunia sedang turun. Pekan lalu, pemerintah bahkan menurunkan harga elpiji 12 kilogram. Presiden Joko Widodo mengumumkan penurunan harga elpiji yang tidak mendapat subsidi ini dari Rp 134.700 per tabung, menjadi Rp 129.000 per tabung.