OJK Prediksi Laba Perbankan 2015 Tumbuh 19,7 Persen

Safrezi Fitra
12 Februari 2015, 18:50
OJK
Donang Wahyu|KATADATA
Kinerja perbankan tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu

KATADATA ? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan laba perbankan akan tumbuh 19,7 persen tahun ini, jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang pertumbuhannya hanya 5 persen. Secara total laba perbankan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 129 triliun, dari  Rp 108 triliun tahun ini.

Peningkatan laba perbankan tahun ini akan didorong oleh penyaluran kredit yang diprediksi naik 16,4 persen, seiring upaya pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur.

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan Irwan Lubis memperkirakan tahun ini penyaluran kredit perbankan akan naik Rp 614 triliun menjadi Rp 4.352 triliun hingga akhir tahun. Target pertumbuhan kredit yang tinggi, disebabkan oleh faktor kekhawatiran pemilu yang sudah usai. Pembangunan infrastruktur juga diharapkan dapat menopang penyaluran kredit.

Sama dengan tahun lalu, Irwan menyebut pertumbuhan kredit akan lebih tinggi dari pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 14,4 persen. OJK memprediksi total DPK tahun ini mencapai 4.715 triliun. Pertumbuhan tersebut diharapkan lebih banyak disumbang dari ritel, agar perbankan mendapat dana murah (CASA) yang lebih besar.

?Ini baru pertama kali dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan DPK lebih tinggi daripada kredit. Jadi ada pertambaham gap, selisih dari total kredit dengan DPK. Ini akan jadi sumber dana," ujar Irwan di kantornya, Kamis (11/2).

Pertumbuhan kredit yang lebih besar ini akan membuat rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposito Ratio/LDR) tahun ini akan berada pada kisaran 90,9 persen. Angka ini lebih tinggi dari posisi akhir tahun lalu di kisaran 89 persen. Meski demikian, kata Irwan, tingkat rasio tersebut masih dinilai aman bagi sektor perbankan, karena masih dibawah batas 92 persen.

OJK optimistis kinerja perbankan tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Prediksinya, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan sebesar 19,19 persen. Sementara return on equity (ROE) 12,61 persen dan return on asset (ROA) 4,24 persen. Sedangkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) diharapkan tumbuh 5,7 persen, lebih tinggi dari tahun lalu 4,11 persen.

Irwan berharap, perbankan tidak menaikan suku bunga deposito. Untuk menaikkan NIM perbankan bisa mengurangi komponen seperti NPL, atau biaya dana (cost of fund).

Menurut dia, tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tahun ini akan berada pada kisaran 2 persen untuk gros dan 0,99 persen net. Angka ini lebih kecil dari tahun lalu, sebesar 2,11 persen. 

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...