Cina Beri Pinjaman Rp 647 Triliun untuk Infrastruktur

Aria W. Yudhistira
24 April 2015, 11:00
Katadata
KATADATA
Menteri BUMN Rini Soemarno.

KATADATA ? Cina akan memberikan pinjaman senilai US$ 50 miliar atau setara dengan Rp 646,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antarkedua negara di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60.

Pendanaan tersebut berasal dari China Development Bank (CDB) dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan, pinjaman tersebut bersifat jamak atau multiyears dan akan diberikan kepada perusahaan pelat merah yang akan mengerjakan proyek-proyek infrastruktur.

Sebagian besar, dana pinjaman infrastruktur tersebut akan dipakai oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). ?Pinjaman US$ 10 miliar ke PLN akan digunakan untuk bangun transmisi dan beberapa pembangkit listrik,? kata Rini di di Gedung DPR, Kamis (23/4) malam.

Sementara sisanya, akan diberikan kepada sejumlah BUMN. Di antaranya, kepada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk untuk membangun pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter). Selain itu, akan digunakan dalam membangun tol trans-Sumatera, terutama ruas Bakauheni?Terbanggi Besar.

Kemudian akan dipakai dalam pembangunan kereta cepat, Light Rail Transit oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta pembangunan Pelabuhan Sorong oleh PT Pelindo II.

Rini memberitahu, khusus dalam pengerjaan tol trans-Sumatera, pinjaman tersebut akan dicairkan dalam bentuk surat utang (obligasi) yang akan diterbitkan oleh konsorsium penggarap tol tersebut. Dia juga mengatakan besaran awal obligasi tersebut mencapai US$ 3,5 miliar.

?BUMN-nya masih kami lihat antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk,? ujarnya.

Menurut Rini, pinjaman dari Cina tersebut memudahkan BUMN untuk mengerjakan proyek infrastruktur di daerah yang tingkat komersialnya rendah. Sekarang, pemerintah masih mengatur alokasi dana pinjaman tersebut kepada masing-masing BUMN.

?Ini sedang difinalisasi, sebagian besar pinjaman tersebut sedang dalam tahapan studi. Kami harap Juli sudah ada yang cair,? kata Rini.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...