Harga BBM Tetap Meski Harga Minyak Dunia Turun

Safrezi Fitra
22 Juli 2015, 18:36
BBM
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA ? Pemerintah menyatakan tidak akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), meski saat ini harga minyak di pasar internasional telah turun. Alasannya, PT Pertamina (Persero) masih menanggung kerugian atas penjualan BBM sebelumnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ada beberapa faktor yang membuat harga BBM tidak turun mengikuti harga minyak. Salah satu faktor tersebut adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi.

Harga minyak Brent turun dari US$ 63,75 per barel pada bulan lalu, menjadi US$ 56,88 saat ini. Sedangkan harga West Texas Intermediate (WTI) turun dari US$ 59,83 per barel menjadi US$ 50,71 per barel. Pada bulan lalu harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) juga sudah turun dari US$ 61,9 per barel menjadi US$ 59,4 per barel.

Di sisi lain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang juga berpengaruh pada harga BBM, justru melemah. Nilai tukar rupiah saat ini berada pada level Rp 13.376 per dolar AS. Nilai ini lebih tinggi dari target pemerintah tahun ini sebesar Rp 12.700 per dolar AS.

"Yang jadi faktor yang harus diperhatikan adalah kurs rupiah. Tetap saja posisi kami adalah melihat dengan cermat perkembangannya," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/7).

Pertimbangan lainnya adalah  PT Pertamina (Persero) yang masih menanggung kerugian dari harga BBM sejak April. Kerugian ini dialami Pertamina, karena pemerintah tidak menaikkan harga BBM saat harga minyak tinggi. Makanya, untuk menutup kerugian tersebut, harga BBM sengaja tidak diturunkan agar margin keuntungan yang didapat Pertamina bisa lebih besar.

"Kami harus kompensasi apa yang jadi kerugian Pertamina kemarin," ujar dia.

(Baca: Pemerintah Pastikan Hingga September, Harga BBM Tidak Naik)

Menurut dia, pemerintah memang sengaja tidak menaikkan harga BBM pada April lalu. Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Hal itu lah kata dia yang menjadi tanggung jawab pemerintah. 

Saat ini harga Premium untuk daerah Jawa, Madura Bali (Jamali) adalah Rp 7.400 per liter, sementara non Jamali Rp 7.300 per liter. Untuk harga solar sebesar Rp 6.900 per liter. 

Sudirman menyebut pemerintah belum tentu akan menurunkan harga BBM dalam beberapa bulan ke depan, meski harga minyak dunia kembali turun. Jika harga minyak masih turun, pemerintah mendorong Pertamina untuk menabung dari selisih yang didapat. Bekal tabungan ini bisa digunakan untuk menutup kerugian yang bisa saja terjadi nantinya, saat harga minyak kembali naik dan harga BBM tidak naik.

Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...