Tiga Tahun Selalu Defisit, Neraca Dagang 2015 Akhirnya Surplus

Yura Syahrul
15 Januari 2016, 15:18
pelabuhan-ekspor
KATADATA
Pelabuhan ekspor

KATADATA - Berbeda dari perkiraan para ekonom, neraca perdagangan bulan Desember 2015 masih mencatatkan defisit sebesar US$ 235,8 juta. Meski begitu, secara kumulatif, neraca dagang selama 2015 mencetak surplus US$ 7,71 miliar. Ini merupakan surplus tahunan pertama setelah selama tiga tahun berturut-turut neraca dagang Indonesia mengalami defisit.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Desember 2015 mencapai US$ 11,89 miliar atau naik 6,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor sebesar US$ 12,12 miliar atau meningkat 5,23 persen. Dari sisi sektor, minyak dan gas bumi (migas) mengalami defisit US$ 501 juta. Padahal, sektor nonmigas mencetak surplus US$ 270 juta. Alhasil, neraca dagang Desember masih defisit US$ 235,8 juta.

Advertisement

Menurut Kepala BPS Suryamin, seluruh impor berdasarkan jenis penggunaannya naik pada Desember 2015 dibandingkan bulan sebelumnya. Impor bahan baku, barang modal, dan barang konsumsi berturut-turut naik 2,86 persen, 11,05 persen, dan 13,95 persen. "Barang konsumsi naik karena ada (momen) tahun baru dan Natal," ujar dia di Jakarta, Jumat (15/1).

(Baca: Neraca Dagang Desember 2015 Diperkirakan Kembali Surplus)

Peningkatan impor terbesar secara nilai terjadi pada mesin dan pesawat mekanik sebesar 11,27 persen. Diikuti oleh bahan kimia organik 21,63 persen, kapal laut dan bangunan terapung 312,81 persen, senjata dan amunisi 1.873,81 persen, serta golongan besi dan baja sebesar 13,45 persen.

Di sisi lain, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Desember 2015 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar 366,61 persen. Produk ekspor lainnya, yakni kapal laut dan bangunan juga naik 313,05 persen sedangkan kapal terbang dan bagian-bagiannya melonjak 107,35 persen. Sementara penurunan terbesar terjadi pada benda-benda dari besi dan baja sebesar 28,98 persen.

Adapun secara kumulatif, impor bahan baku dan barang modal sepanjang tahun lalu menurun dibandingkan tahun sebelumnya, masing-masing sebesar 21,35 persen dan 5,56 persen. Namun, impor barang konsumsi masih naik 7,26 persen.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement