59 Proyek Investasi Rampung, Impor Bisa Susut US$ 453 Juta Setahun

Yura Syahrul
2 Maret 2016, 16:36
Peti Kemas Ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

KATADATA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sebanyak 59 proyek investasi telah rampung. Mulai beroperasinya puluhan proyek itu akan memperbaiki neraca dagang Indonesia lantaran impor bakal menurun.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, 59 proyek yang telah rampung meliputi 11 proyek di industri makanan dan minuman, 9 industri kimia dan farmasi, dan 7 investasi perhotelan, restoran dan kafe. Selain itu, lima proyek indutri berbahan karet, lima proyek pembangkit listrik, lima proyek industri logam dan mesin, serta sisanya investasi sektor pertekstilan dan industri kertas.

"Sedangkan berdasarkan wilayahnya, terdiri dari 33 proyek di Jawa dan sisanya 26 proyek di luar Jawa," kata Franky saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (2/3).

Pengoperasian proyek itu turut membuka lapangan pekerjaan baru. Franky mengatakan, 59 proyek investasi itu akan menyerap 14.679 tenaga kerja langsung. BKPM juga mencatat adanya potensi penambahan tenaga kerja sebanyak 65.012 orang kalau 141 investasi lainnya telah rampung. "Ini jelas positif nantinya bagi serapan tenaga kerja kita," katanya.

(Baca: Realisasi Investasi Cina Rendah, BKPM Buat Desk Khusus)

Dari sisi neraca perdagangan, proyek tersebut akan menghasilkan substitusi impor senilai US$ 453 juta per tahun. Sedangkan potensi ekspornya hingga US$ 7,1 miliar per tahun. "Kami catat ada potensi impor yang besar dari investasi tersebut. Apabila 200 proyek ini rampung, total substitusi impornya US$ 634 juta," kata Franky

Sekadar informasi, 59 proyek yang telah rampung itu merupakan bagian dari 200 proyek yang dipantau oleh BKPM dengan total nilai investasi hingga Rp 108,4 triliun. Sedangkan sisa 141 proyek investasi lainnya masih dalam tahap kontruksi dan prosesnya masih dikawal oleh BKPM.

(Baca: Produsen Ban Cina Siap Hijrah ke Indonesia)

Franky menjelaskan, BKPM sedang menpertimbangkan penambahan sampling jumlah investasi dalam tahap konstruksi hingga mencapai 400 kegiatan investasi dari tahun ini yang sebanyak 200 kegiatan. Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk mengawal kegiatan investasi hingga rampung dan bukan hanya mencatat komitmen dan meresmikan pabrik saja. "Kami efektifkan monitoring terhadap kegiatan investasi.”

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pengendalian Kegiatan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menjelaskan saat ini BKPM telah memantau 108 kegiatan investasi secara langsung ke lapangan. Sedangkan sisa kegiatan peninjauan dilakukan dengan berkomunikasi terhadap investor dan pemerintah daerah terkait.

(Baca: Produsen Sepatu Taiwan Berencana Tingkatkan Kapasitas Pabrik)

Melalui komunikasi dan peninjauan model seperti itu, Azhar menilai, BKPM dapat mengetahui beberapa kendala dari kegiatan investasi. "Di antaranya perizinan daerah, pembebasan lahan, serta pasokan listrik," katanya.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...