Reshuffle Masih Tarik-Ulur, PKB Merasa Diserobot PDIP

Yura Syahrul
Oleh Yura Syahrul - Metta Dharmasaputra
8 April 2016, 21:11
Sidang Kabinet
Arief Kamaludin|KATADATA

Tarik ulur dan lobi-lobi politik masih alot menjelang perombakan kabinet (reshuffle) jilid II. Rencana penggantian Menteri Pembangunan Desa, PDT, dan Transmigrasi oleh kader PDI Perjuangan membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meradang.

Sumber Katadata mengatakan, Presiden masih melakukan pertemuan intens sejak Kamis (7/4) siang. Selain dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden juga memanggil sejumlah menteri. Salah satu orang kepercayaan Jokowi pun sudah bertemu utusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Salah satu isu sensitif di balik rencana reshuffle jilid dua ini, yaitu menyangkut rencana pelengseran Menteri Desa Marwan Jafar, yang berasal dari PKB. Ia kemungkinan besar akan digantikan oleh politisi muda PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, yang ikut membidani kelahiran Undang-Undang Desa di DPR. “Ini yang membuat PKB marah, karena merasa jatahnya di kabinet direbut oleh PDIP,” ujar sumber tadi.

Opsi lain sesungguhnya juga sudah dipertimbangkan Presiden. Marwan lengser, namun penggantinya tetap berasal dari PKB. Sosok Marwan cukup tajam disorot, berhubung rapor kinerjanya dianggap buruk. Catatan buruk yang melilitnya, yaitu soal isu keterlibatan Kementeriannya dalam kasus dugaan penyimpangan dana desa dan ketidakberesan dalam penanganan pendamping penyaluran dana desa.

(Baca: Pos Baru untuk Pramono dan Rini di Kabinet Pasca Reshuffle)

Rencana perombakan kabinet tampaknya kian pasti, setelah pada Kamis siang, Jokowi melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla di Istana Negara, seusai rapat kabinet paripurna membahas revisi APBN 2016 dan melantik Anwar Usman sebagai hakim konstitusi.

Sinyal perombakan ini kian kuat, setelah pada malam harinya, Jokowi memanggil sejumlah menteri ke Istana Bogor. “Sejak pukul 8 malam, ada beberapa orang yang diminta ke Istana Bogor (terkait reshuffle),” kata sumber yang mengetahui pertemuan itu.

Seusai menghadiri Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-8 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4) siang, Jokowi mengakui telah memanggil beberapa menteri ke Istana Bogor, pada Kamis malam. Tapi, dia enggan menjelaskan secara rinci soal pertemuan dengan sejumlah menteri tersebut. "Panggilan itu tidak hanya tadi (Kamis) malam. Setiap malam juga biasa kita (panggil)," ujarnya  seperti dikutip detik.com.

Jokowi juga tidak membantah waktu pengumuman reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat ini. "Yang pasti bukan hari ini.”

(Baca: Jokowi-JK Bahas Reshuffle, Sejumlah Menteri Dipanggil ke Bogor)

Kabar yang berkembang, ada empat menteri yang dipanggil ke Istana Bogor, Kamis malam, yaitu Menteri Desa Marwan Jafar; Menteri Perhubungan Ignasius Jonan; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Yuddy Chrisnandi; dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Empat menteri ini juga tidak terlihat saat Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 dengan semua kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4) pagi.   

Namun, Wakil Sekjen PKB Daniel Johan membantah kabar tersebut. “Tidak benar itu dan tidak ada pertemuan istana. Menteri Desa bilang tidak dapat undangan untuk semalam,” katanya kepada Katadata.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...