Mogok Kerja di Norwegia Picu Harga Minyak Naik

Maria Yuniar Ardhiati
28 Juni 2016, 16:23
minyak
Katadata

Harga minyak dunia kembali menguat setelah terpuruk selama tujuh pekan karena pasar mengalami kekacauan akibat referendum Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). Kondisi ini membuat para investor kehilangan minat terhadap komoditas yang rentan seperti minyak.

“Investor terus meninggalkan aset-aset yang berisiko,” kata Bank ANZ kemarin seperti dikutip Reuters, Selasa, 28 Juni 2016. (Baca: Permintaan Naik, Saudi Aramco Kerek Harga Minyak di Pasar Asia).

Hari ini, harga minyak mentah dunia naik menyusul pemogokan di Norwegia yang juga mengancam produksi di wilayah penghasil minyak terbesar di Eropa Barat ini. Sekitar 755 pekerja di tujuh lapangan minyak dan gas berunjuk rasa sejak Sabtu pekan lalu dan membuat produksi lapangan di kawasan Laut Utara anjlok. Mereka meminta tuntutan upah dipenuhi sebelum Jumat pekan ini.

Seorang mediator dari pemerintah akan menggelar pembicaraan pada 30 Juni dan 1 Juli mendatang untuk menghindari gangguan yang mungkin muncul di kemudian hari. Aksi mogok itu berdampak kepada hampir 18 persen produksi minyak serta 17 persen hasil gas alam Norwegia. (Baca: SKK Migas: Lifting Tercapai Asal Harga Minyak Tak Lagi Turun).

Produksi minyak negara tersebut mencapai 285 ribu barel per hari dalam empat bulan pertama tahun ini. Sementara itu, Norwegia menghasilkan 48,5 juta kubik meter gas per hari.

Harga minyak mentah berjangka acuan Brent diperdagangkan naik 1,5 persen atau 70 sen menjadi US$ 47,86 per barel. Untuk minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI), harganya juga naik, yaitu sebesar 78 sen atau 1,68 persen menjadi US$ 47,11 per barel.

Lembaga Consultancy Energy Aspects menyebut Brent tertekan karena turunnya permintaan terhadap minyak mentah. Jumlah kilang di Asia berkurang. Padahal, kilang di kawasan ini memanfaatkan minyak mentah untuk pasokan utama serta minyak mentah berjangka untuk kebutuhan lindung nilai. (Baca: Asosiasi Industri Migas Pilih Formula Harga Minyak Lama).

Pasar juga mendapat pengaruh dari berita mengenai keberhasilan gencatan senjata di Nigeria yang membuat pipa minyak kembali beroperasi untuk ekspor. Setelah pipa di negara ini mampu digunakan lagi, produksi minyak Nigeria naik dari 1,6 juta barel per hari  (bph) menjadi 1,9 juta bph. Sebelumnya, sempat terjadi serangan terhadap jalur pipa utama di kawasan Niger Delta.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...