Pemerintah Susun Skenario Penurunan Harga Gas Untuk Industri
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang menyiapkan beberapa opsi penurunan harga gas bumi untuk industri. Skenario ini sebagai pertimbangan untuk memutuskan harga gas.
Pelaksana tugas Menteri Energi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan 35 persen dari hasil penjualan gas masuk ke dalam penerimaan negara. Untuk itu akan ada simulasi mengenai seberapa besar dampak pengurangan harga gas ke penerimaan negara. (Baca: Turunkan Harga, SKK Migas Diminta Tinjau Ulang Biaya Hulu Gas).
Ada beberapa simulasi penurunan harga gas mulai dari US$ 6 per juta british thermal unit (mmbtu), US$ 5 per mmbtu, dan US$ 4 per mmbtu. Dari ketiga skenario harga gas di hulu tersebut, akan terlihat berapa penerimaan negara yang berkurang akibat.
Selain itu, pemerintah mempertimbangkan efek berganda (multiplier effect), seperti pertumbuhan lapangan kerja dan pemasukan pajak untuk pemerintah. "Jadi kalau pemerintah rugi, katakanlah US$ 100 juta penerimaan kurang, tapi kalau dampaknya bisa berlipat ya kami pilih yang ini," kata Luhut usai rapat gas di Kementerian Energi, Rabu malam, 31 Agustus 2016.
Luhut menilai selama ini perhitungan dampak penurunan harga gas ke industri belum maksimal. Sehingga, ia meminta Kementerian Perindustrian menghitung kembali efek penurunan harga gas terhadap keekonomian industri. (Baca: Aturan Terbit, Diskon Harga Gas Bumi Dinikmati Tujuh Industri).
Kementerian Perindustrian juga memiliki target agar menyelesaikan simulasi itu secepatnya dan bisa dibahas dalam rapat kerja pekan depan. Dengan demikian, harga gas Indonesia bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Menurut Luhut, harga gas bumi untuk industri masih lebih mahal dibanding negara lain. "Di Cina, rata-rata US$ 4 per mmbtu, padahal gas itu berasal dari Tangguh. Tapi di Indonesia kenapa bisa mahal," ujar dia.
Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap dengan skenario yang digodok dapat membuat penurunan harga gas industri memberikan efek ganda. Dampaknya, akan menciptakan nilai tambah serta lapangan kerja. (Baca: Penurunan Harga Gas Industri Bisa Hasilkan Efek Berantai Rp 137 Triliun).
Di sisi lain, pemerintah juga mengkaji ulang biaya-biaya industri hulu minyak dan gas bumi (migas) yang bisa membuat harga gas bisa turun. Dalam 10 hari ke depan SKK Migas akan menyelesaikan kajian ini. “Kami coba detail satu per satu. Ini arahan pimpinan,” kata Wakil Kepala SKK Migas, M.I.Zikrullah usai rapat koordinasi, Senin, 29 Agustus 2016.